Penulis : Santi Diansari Hargianto *)
Belakangan ini nama Lanny Jaya tersebut karena kondisi penculikan Pilot Asing dan beberapa kasus penembakan aparat.
Sedih mendengarnya….
Tahukah Teman ? Lanny Jaya dihati dan benakku selalu indah….
Ingatanku melayang jauh … Begitu bangganya aku di Lanny Jaya …
Aku dipanggil anak-anak disana “Mamaknya Anak-anak Tiom di Lanny Jaya”, julukan yang diberikan oleh Bupati Bapak Befa dan Sekda Bapak Christian Sahulait pada masa itu.
Let me share again..
TIOM adalah nama Ibu Kota Kabupaten Lanny Jaya yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Puncak Jaya di Papua.
Tahun 2014 jalan aspal belum ada, kami menggunakan mobil strada dari Wamena, jalan tidak layak, tanah, batu, tebing tebing curam, kami konvoy kecepatan tinggi menghindari penyetopan oleh opm, kepala ku terantuk atap mobil berkali kali.
Kami melewati beberapa Sekolah Dasar (SD) yang tidak digunakan, aku berhenti ada tiang bendera karatan, aku menengok ada pohon ditengah tengah kelas, aku turun dari kendaraan di sambut anak anak Indawa, mereka menyambut kami dengan upacara Bendera Merah Putih .. Air mataku berlinang haru, bangga, bahagia….
Akhirnya 5-6 jam kemudian tiba di Tiom.
Wow! Aku terpana panorama TIOM serasa berada di Geneva Swiss, Indahnya…. tetapi sepiii, penduduk dari satu lokasi ke lain berjarak 3-7 jam berjalan kaki dengan kontur tanah naik turun.
Esok nya sebelum matahari terbit, aku terbangun hiruk pikuk ribuan anak anak bernyanyi lagu Satu Nusa Satu Bangsa, Garuda Pancasila, Indonesia Tanah Air Beta tanpa di komandoi secara medley.
Mereka anak anak Lanny Jaya berdatangan menggunakan Truk Sekolah di jemput di simpul simpul Jalan yang telah di sepakati Lalu naik Truk Sekolah menuju Tiom.. .. berjam jam jarak tempuh mereka menuju sekolah..
Luar Biasa! beberapa Anak anak bertelanjang ke sekolah, didepan sekolah baru mengenakan seragam Merah Putih, Dasi Merah serta Topi bertuliskan Tut Wuri Handayani.. sambil nyeletuk “Sayang Mama bajuku kotor, lihat wajah dan rambut kami menjadi putih seperti pakai bedak.. ”
Aku melirik, ada anakku Kalingga Dhamantra rambut panjang hitam pun menjadi putih debu..wajahnya pun celemotan debu..
Putriku Kalingga Dhamantra saat itu berusia 12 tahun turut mengajar Pengenalan Bahasa Inggris pada anak anak Tiom..
Acara dimulai, 7000 anak mampu Calitung (baca, tulis dan berhitung). Aku turut membantu Ibu Menteri PPPA yang bersarah Papua mengetes mereka dan “Yes” benar mampu.
Rekor MURI tercipta 7000 anak menulis surat untuk Presiden RI di atas DAUN KELAPA HUTAN.
Sore hari kami gelar white screeen nonton bareng Film Naga Bonar, anak anak orang tua guru pendatang, pemda semua tertawa terpingkal pingkal.
Pancuran Air kami buatkan, sebelum Pulang sekolah bersorak mandi menggunakan sabun, sampoo, sikat gigi.
Haruuum…. IBM donasikan KIDSMART COMPUTER dan membangun Science Center, mencerdaskan anak Lanny Jaya, Anak Indonesia. Aku bangga menjadi Mama Anak Tiom di Lanny Jaya Papua. Salam.
*) Penulis adalah: Country Manager CSR IBM Indonesia.