Jelang Nataru 2024/2025, KAI Pastikan Kelancaran dan Keselamatan Perjalanan KA

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Didiek Hartantyo - Foto : KAI
Waktu Baca : 2 minutes

TANHANANEWS.COM, JAKARTA — Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Didiek Hartantyo menyampaikan bahwa KAI terus berkomitmen meningkatkan standar keselamatan demi memberikan layanan terbaik bagi masyarakat.

“Kami terus berkomitmen meningkatkan standar keselamatan demi memberikan layanan terbaik bagi masyarakat. Berdasarkan evaluasi terbaru pada Desember 2024, tingkat kematangan budaya keselamatan KAI kini berada pada level Proaktif. Ini adalah pencapaian yang mencerminkan sinergi luar biasa dari seluruh insan KAI,” ujar Didiek dalam keterangan resmi yang disiarkan pada Rabu, 11 Desember 2024.

Hal tersebut untuk memastikan kelancaran dan keselamatan perjalanan KA selama periode Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), KAI bersama stakeholder perkeretaapian melakukan inspeksi menggunakan kereta api inspeksi (KAIS) mulai Selasa (10/12) hingga Kamis (12/12).

Inspeksi ini mencakup jalur utara dan selatan Pulau Jawa, yang bertujuan untuk memantau kesiapan operasional selama 18 hari masa angkutan Nataru yang berlangsung pada 19 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.

“Kesiapan operasional KAI mencakup semua aspek mulai dari jalur rel, fasilitas stasiun, hingga sarana dan prasarana pendukung,” ungkap Didiek.

Kereta inspeksi akan menempuh perjalanan melalui yang dibagi menjadi dua rute yang mencakup berbagai wilayah strategis di Pulau Jawa. Inspesi jalur utara dimulai dari Stasiun Gambir di Jakarta, melintasi Cirebon, Semarang Tawang, Surabaya Pasar Turi, hingga berakhir di Ketapang. Perjalanan ini juga mencakup wilayah Jember sebelum akhirnya kembali ke Surabaya melalui Stasiun Gubeng.

Sementara itu kereta api inspeksi jalur selatan dimulai dari Stasiun Gambir menuju Bandung, dilanjutkan ke Purwokerto, Yogyakarta, Solo, Madiun, dan Malang, sebelum mencapai Surabaya melalui Stasiun Gubeng. Kedua rute ini dirancang untuk memantau secara langsung kesiapan jalur, fasilitas stasiun, serta operasional sarana dan prasarana kereta api di berbagai daerah.

Didesain khusus dengan teknologi canggih, kereta api inspeksi ini dilengkapi ruang observasi kaca panorama, perangkat komunikasi real-time, dan sistem pemantauan jalur.

Fasilitas ini memungkinkan tim inspeksi yang terdiri dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), dan jajaran KAI untuk mengevaluasi kondisi jalur serta fasilitas pendukung secara langsung.

Didiek menambahkah dalam menghadapi musim hujan yang bertepatan dengan periode Nataru, KAI telah menyiapkan 777 tenaga tambahan, termasuk Penjaga Jalan Lintas (PJL), Petugas Pemeriksa Jalur (PPJ), dan Petugas Dapsus, yang tersebar di area Jawa dan Sumatera.

Selain itu, strategi AMUS (Alat, Material, Untuk Siaga) juga diterapkan dengan menempatkan material darurat di berbagai titik strategis untuk mempercepat perbaikan jalur jika terjadi gangguan.

“Kegiatan inspeksi ini adalah langkah preventif untuk memetakan potensi tantangan di lapangan serta memastikan kesiapan total dari aspek operasional hingga pelayanan,” tambah Didiek.

Dalam rangka mendukung keberlanjutan lingkungan, KAI mengimplementasikan kebijakan bebas plastik di kereta inspeksi. Tidak ada botol plastik sekali pakai, seluruh peserta inspeksi menggunakan tumbler pribadi. 

“Gerakan ini menjadi simbol komitmen KAI untuk mengajak masyarakat berkontribusi dalam menciptakan perjalanan yang lebih ramah lingkungan,” kata Didiek.

REDAKSI | EDITOR: EDDY PRASETYO