TANHANANEWS.COM, Jakarta — Mikroplastik pernah ditemukan mencemari air dan bahkan air bersih di Jakarta. Ternyata bukan hanya air, tapi juga udara. Ini seperti yang terungkap dalam talkshow daring tema ‘Kenapa Plastik Berdampak Kepada Iklim Kita?’ pada Rabu, 13 April 2022.
Diskusi itu adalah bagian dari rangkaian kegiatan perayaan Hari Bumi 2022 oleh Klaster Perubahan Iklim Filantropi Indonesia yang berlangsung 11-22 April 2022. Tema besarnya, ‘Plastik dan Perubahan Iklim’.
Dalam diskusi kemarin, Community Manager di Bicara Udara, Novita Natalia, membahas adanya mikroplastik di udara Jakarta. “Kota pertama yang ditemukan mikroplastik di udara adalah Surabaya, lalu Jakarta,” kata Novita
Disebutkannya bahwa mikroplastik adalah bentuk plastik yang memiliki ukuran kurang dari setengah sentimeter dan bisa terkandung di udara yang dihirup sehari-hari. “Jadi, kalau di luar rumah, gunakan masker,” kata Novita.
Menurut Novita, pencemaran mikroplastik di udara ini sesuai pula dengan apa yang pernah disampaikan peneliti bisang oseanografi BRIN. Dia menyatakan tidak mengetahui konsentrasi mikroplastik di Jakarta tersebar di wilayah mana saja. “Harus banyak sampel di macam-macam daerah,” katanya.
Yang jelas, mikroplastik menyumbang kepada pencemaran udara oleh partikel debu halus PM2,5. Pencemaran ini telah diketahui lebih tinggi pada musim kemarau.
Tapi, karena keberadaannya bisa ditemukan di udara dan air, Novita menambahkan, “Mau musim hujan, mau musim kemarau ternyata tidak baik untuk kesehatan kita.”
Pada musim hujan, partikel mikroplastik menempel ke air hujan. Karena semakin berat terbawa air hujan, makin cepat turun dan masuk ke labu ukur yang menjadi alat pengukur microplastik yang ada di udara. “Penelitian soal mikroplastik di udara ini harus lebih banyak,” katanya.
Novita berharap kepada pemerintah beserta instansinya mempunyai perhatian terhadap isu ini. “Harapannya, BMKG atau BRIN diberikan budget dari pemerintah untuk punya alat ukur yang lebih banyak untuk bisa mengukur mikroplastik.”
Sedang kepada masyarakat luas, ia memberi tips memantau kualitas udara bisa menggunakan banyak aplikasi yang kini sudah tersedia.
Ia kembali menekankan pentingnya mengenakan masker di luar ruangan di Jabodetabek, termasuk untuk menghindari bahaya mikroplastik di udara. “Kalau di dalam rumah, bisa ditutup ventilasi, jendela lalu pasang air purifier.”
TEMPO.CO