PLN Berencana Hentikan Operasi Pembangkit Listrik Batu Bara Pada 2025

Ilustrasi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU)(KOMPAS:HERU SRI KUMORO)
Waktu Baca : < 1 minute

TANHANANEWS.COM, Jakarta — PT PLN (Persero) menginginkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) atau yang menggunakan batu bara dan pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) tidak beroperasi lagi pada 2025. Perusahaan berencana menggantikannya dengan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT).

“Pada 2025-2030 sesuai arahan, itu sudah mengharamkan PLTU baru. Bahkan diharapkan di 2025, ada replacement PLTU dan PLMTG dengan pembangkit listrik EBT,” ungkap Wakil Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo saat rapat bersama Komisi VII DPR, Kamis (27/5/2021) melansir CNNIndonesia.

Berdasarkan rencana perusahaan, PLN berencana menghentikan operasional PLTU dengan kapasitas mencapai 50,1 GW. Namun, masa pensiun ini akan berjalan bertahap.

Rencananya, PLN akan menghentikan operasional PLTU subscritical tahap pertama dengan kapasitas 1 GW pada 2030. Lalu, PLN menghentikan PLTU subscriticaltahap kedua berdaya 9 GW pada 2035.

Kemudian pada 2040, dilanjutkan untuk masa pensiun PLTU subscritical tahap ketiga dengan kapasitas mencapai 10 GW. Selanjutnya, tahap keempat dengan daya mencapai 24 GW pada 2045 dan penghentian PLTU ultra supercritical berdaya 5 GW pada 2055.

Darmawan mengatakan kebijakan ini dikeluarkan perusahaan setrum raksasa nasional untuk mencapai target karbon netral pada 2060. Tujuannya, agar emisi di lingkungan berkurang secara drastis dan udara lebih bersih.

“Kita ingin capai carbon neutral di 2060, makanya harus ada EBT,” pungkasnya.

Sumber : CNNIndonesia