JAKARTA, (TanhanaNews) — Terkait penyiapan fasilitas dan layanan untuk jemaah haji Indonesia tahun 1444H/2023M, Direktur Pengelolaan (Dirlola) Dana Haji dan Sistem Informasi Haji Terpadu (Sihdu) Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Jaja Jaelani menyatakan Kementerian Agama (Kemenag) terus melakukan upaya termasuk memperhatikan kemudahan akses dan kenyamanan aktivitas jemaah haji lanjut usia (lansia).
“Segala upaya menyukseskan layanan tersebut menjadi konsentrasi Kementerian Agama pada kesiapan pelayanan haji 1444 H/2023 M,” ujar Jaja Jaelani dalam keterangannya, Sabtu (1/4/2023) saat memimpin rapat pimpinan dengan pejabat Kemenag Kanwil Prov. Sulawesi Selatan
Kesiapan tersebut mencakup pelayanan kesehatan. Kemenag melibatkan ahli geriatri untuk memantau, mengawasi, dan mendampingi kesehatan jemaah haji lansia.
Terkait layanan transportasi, Kemenag juga menyiapkan bus yang ramah dan mudah diakses oleh jemaah haji lansia, serta akan menempatkan petugas-petugas yang dapat membantu jemaah naik dan turun bis dan pesawat.
“Tujuannya, jemaah lansia terpehatikan keamanan, kenyamanan, dan keselamatannya,” tambah Jaja.
Untuk layanan akomodasi mencakup hotel dan asrama haji. Jaja akan berkoordinasi dengan pihak terkait agar fasilitas tersebut dibuat mudah untuk diakses jemaah haji lansia.
Misalnya, disiapkan ruang tunggu khusus, serta menempatkan jemaah lansia di kamar lantai awal dengan memberikan prioritas layanan.
Jaja juga berpesan, agar tidak terlalu banyak kegiatan serimonial saat jemaah berada di embarkasi. Sebab, dikhawatirkan hal itu akan menguras energi dan membuat jemaah kelelahan.
“Namun, terpenting dari itu semua adalah partisipasi sosial dan penghormatan. Artinya, melibatkan partisipasi jemaah haji lainnya dan semua pihak untuk peduli pada jemaah haji lansia dan memprioritaskan layanan terhadap jemaah lansia yang diutamakan,” tegas Jaja.
Jaja dan pihaknya terus mengkaji dan mengupayakan layanan tersebut berjalan sesuai harapan. Ini menjadi tantangan, mengingat jumlah jemaah haji lansia tahun ini cukup signifikan, mencapai 67.199 orang.
Jumlah ini terdiri atas empat kategori, yaitu: 1) 380 jemaah dengan usia jemaah 95 tahun ke atas; 2) 6.594 jemaah dengan usia 86 – 95 tahun; 3) 12.559 jemaah berusia 76 – 85 tahun; dan 4) 47.666 jemaah berusia 65 – 75 tahun.
“Jemaah lansia perlu menjadi perhatian kita bersama,” serunya.
Hadir pada rapat pimpinan Kepala Kanwil Kemenag Prov. Sulsel, Kabid Haji, Kepala UPT Asrama Haji Makasar dan para Kepala Kankemenag se Sulsel.
KEMENAG | EDITOR : EDDY PRASETYO