Sepak Bola atau Bola Sepak ?

Penulis : Wiwin Erni Siti Nurlina (kiri) dan Tri Saptarini (kanan), Peneliti senior di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) – Kepakaran Linguistik - Foto : Istimewa
Waktu Baca : 3 minutes

Penulis : Tri Saptarini & Wiwin Erni Siti Nurlina *)

Olah raga yang satu ini memang paling digemari hampir semua orang, terutama laki-laki, dari anak-anak hingga orang tua di negeri mana pun, seakan betul-betul membawa daya tarik yang luar biasa. Oleh karena banyak penggemarnya, jumlah penontonnya juga lebih banyak sehingga tempat penontonnya lebih besar daripada olah raga lainnya.

Hampir tidak ada olah raga yang begitu menggemparkan dan membuat hiruk pikuk seantero dunia. Bahkan, orang rela harus berdesak-desakan di tribun stadion, berpawai di jalanan, atau begadang di depan layar televisi sampai dinihari hanya ingin menyaksikan pertandingan olah raga ini.

Daya tarik pertandingan olah raga ini betul-betul membumi. Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggara Piala Dunia U-20. Berita gagalnya penyelenggaraan  Piala Dunia U-20 di Indonesia sungguh menciptakan kekecewaan yang luar biasa di hati bangsa ini.

Itulah olah raga yang disebut sepak bola, sebagai olah raga yang luar biasa banyak penggemarnya

Menyoal sebutan nama sepak bola, ada cerita tersendiri terkait dengan pembentukan peristilahan dalam bahasa Indonesia. Manakah yang sesuai kaidah, sepak bola atau bola sepak? 

Cermati ulasan berikut. 

Ada beberapa istilah yang bisa dianalogkan pembentukannya secara konsisten. Istilah bola basket  dalam bahasa Indonesia merupakan penyerapan sekaligus pemadanan kata yang berasal dari bahasa Inggris basketball;  bola voli (volley ball); bola keranjang.

Namun, mengapa istilah foot ball  menjadi sepak bola bukan bola sepak? Dapat dikatakan bahwa istilah sepak bola tidak konsisten penyerapannya.  Bukankah di kita juga mengenal bola sodok yang sekarang disebut biliar, sepak takraw.

Konon, dulu istilah sepak bola disebut bola kaki, yakni terjemahan dari bahasa Inggris football.  Kalau kita cermati, teman-teman dari Indonesia bagian timur masih ada yang menyebut bola kaki terjemahan dari football.  Hal itu kemungkinan terjadi  karena terdapat istilah bola tangan terjemahan dari handball. Cara bermainan bola tangan bolanya saling dilempar dengan tangan. Dalam perkembangannya permainan bola pada sepak bola itu memang bolanya disepak dengan kaki.

Berkaitan dengan pola urutan  yang terdapat dalam bahasa Indonesia, yaitu predikat-objek untuk menyebut kalimat majemuk atau gabungan kata, seperti gertak sambal,  debat kusir, bisik racun. Seperti kita lihat dalam bermain bola, yang kita kerjakan ialah menyepak bola (menyepak merupakan predikat dan objeknya ialah bola sehingga olahraganya disebut sepak bola (menghilangkan awalan meng- yang realisasinya meny-). Selain itu, dalam bahasa Inggris foot, selain kata benda, juga merupakan kata kerja transitif yang salah satu artinya ialah ‘berjalan’ sehingga foot ball dalam bahasa Indonesia menjadi sepak bola.

Terdapat permainan yang disebut sepak takraw, bolanya terbuat dari rotan, cara bermainnya, seperti bola voli, yakni memakai net.

Kemudian, permainan bola keranjang, permainannya seperti bermain bola basket, juga memasukkan bola ke dalam keranjang, yang terbuat dari rotan dan dipasang di tiang bambu.

Ada juga beberapa permainan yang sering dilombakan dalam memperingati kemerdekaan, antara lain, yang disebut dengan istilah kempit bola, tusuk bola. Bentuk gabungan kata tersebut setipe dengan gabungan kata sepak bola.  Di Malaysia permainan sepak bola dikenal dengan istilah bola sepak.

Dengan kenyataan seperti itu, dalam bahasa Indonesia terdapat dua macam gabungan kata.

Pertama, gabungan kata dengan cara menyebut barangnya terlebih dulu, lalu diikuti kata yang menyatakan apa yang kita lakukan dengan barang tersebut. Bentukan itu terlihat pada istilah bola kaki, bola tangan, bola keranjang, bola voli, bola basket, bola sodok, bola kempit. 

Kedua, gabungan kata yang dibentuk dengan cara menyebut aktivitasnya dulu, lalu diikuti objeknya. Bentukan itu terlihat pada istilah sepak bola, sepak takraw, tebak gambar, tusuk balon, makan kerupuk, lempar lembing, sepak terjang.

Beda lagi dengan gabungan kata bola  yang tidak menunjukan olah raga , misalnya bola mata  dan mata bola, serta kita kenal bentuk gabungan kata yang lain, seperti bola pingpong, bola tenis, bola bekel, bola kasti, bola golf. Gambar dunia yang digambar di globe dikenal dengan bola dunia.    

Dalam bulan Piala Dunia beberapa waktu yang lalu, banyak ajakan menonton bola atau misalnya mengajak bermain bola digunakan istilah main bola. Kata sepak tidak disebut. Untuk nama tabloid juga demikian, kata sepak tidak disebut, seperti Tabloid Bola. 

Masyarakat Jawa menyebutnya bal-balan untuk bermain sepak bola. Bahkan, dalam humor kadang diejek, mengapa main bal-balan, main saja bal beneran. Maksudnya bal-balan bisa berarti bukan bola sesungguhnya (bola-bolaan). Mengapa bermain bola-bolaan, main saja bola beneran. Orang Jawa Barat menyebutnya mainbal.

Sebagai pandangam tentang bola, Manakah sebenarnya yang benar, sepak bola atau bola sepak?

Dalam hal ini kita tidak menentukan mana yang benar atau salah. Yang jelas dalam masyarakat Indonesia olah raga itu disebut sepak bola bukan bola sepak. 

Di Amerika dan Singapura disebut soccer untuk sepak bola. Jadi, kalau di Amerika, kita misalnya diajak menonton football, jangan membayangkan akan melihat sebuah pertandingan olah raga sepak bola, tetapi sebuah pertandingan olah raga yang bolanya dilempar dengan tangan dan bolanya berbentuk lonjong, seperti bola rugby, seperti bola tangan di Indonesia. 

Dari paparan bentuk kata di atas, dapat disimpulkan bahwa gabungan kata dalam bahasa Indonesia untuk membuat istilah, terdapat dua macam, yakni dengan menyebut inti referensi dulu baru keterangannya dan sebaliknya keterangannya dulu kemudian inti referensinya.

Semoga bermanfaat.

*) Penulis adalah Peneliti senior di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) – Kepakaran Linguistik.