TANHANANEWS.COM, Jakarta — Tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (1/5/2021) sekitar pk. 16.00 WIB di Desa Ginanjar, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengakibatkan satu balita meninggal dunia. Tim gabungan telah berhasil mengevakuasi korban dan menyerahkan pada pihak keluarga.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menginformasikan, peristiwa longsor tersebut dipicu oleh resapan air sawah dan struktur tanah labil. Dilapokan juga 2 warga luka-luka dan 3 KK (9 jiwa) terdampak akibat peristiwa ini. Warga yang mengalami luka-luka telah mendapatkan perawatan medis, dilansir laman BNPB, Minggu (2/5/2021)
Selain mendata korban terdampak, BPBD mengidentifikasi 2 rumah warga rusak berat dan 1 lainnya terancam. Selain itu, longsoran juga menimbun 10 petak sawah dan peternakan bebek milik warga setempat.
Pascakejadian, BPBD Kabupaten Sukabumi berkoordinasi dengan P2BK, Koramil, Polsek, pihak pemerintah kecamatan, desa, sukarelawan dan masyarakat setempat untuk melakukan pendataan. BPBD juga memberikan rambu tanda bahaya di sekitar area longsoran sekaligus mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada.
Berdasarkan analisis InaRISK, Sukabumi termasuk wilayah dengan potensi tanah longsor dengan kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 48 kecamatan berada pada kategori tersebut, salah satunya kecamatan Ciambar. Luas bahaya dengan potensi tanah longsor mencapai 141.972 hektar.
Dilihat dari peringatan dini cuaca BMKG, terpantau di wilayah kecamatan Ciambar masih berpotensi hujan ringan hingga sedang. Aplikasi InfoBMKG mencatat hujan sedang berpeluang siang hingga sore pada hari ini (2/5), sedangkan pada malam berpeluang hujan ringan.
Masyarakat diimbau untuk selalu siap siaga dan waspada terhadap potensi bahaya hidrometeorologi, seperti tanah longsor. Identifikasi potensi risiko dan bahaya di sekitar keluarga Anda dan segera lakukan rencana kesiapsiagaan keluarga sehingga seluruh anggota keluarga terhindar dari bencana.
(Redaksi)