JAKARTA, TANHANANEWS.COM — PT PLN (Persero) melakukan langkah preventif dan responsif dalam rangka ikut mensukseskan acara puncak festival balon udara memperingati bulan Syawal di Alun-alun Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah pada Minggu, 30 April 2023.
Dikutip dari keterangannya, Selasa, 2 Mei 2023, General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah, Tejo Wihardiyono menyebutkan bahwa hal tersebut dilakukan agar balon udara yang dinaikkan tidak menggangu jaringan listrik, sehingga menjamin layanan kelistrikan PLN di wilayah tersebut aman dan andal.
“Kami gencar melakukan pengamanan SUTT yang melintasi wilayah tersebut sejak sebelum serta pada saat penyelengaraan festival melalui pemantauan langsung di lapangan dan respon cepat apabila balon udara tersangkut pada kawat konduktor, sehingga listrik tetap aman dan masyarakat antusias mengikuti festival,” kata Tejo Wihardiyono.
Tejo menyampaikan, PLN melalui Unit Pelaksanaan Transmisi Purwokerto memastikan listrik tetap aman selama penyelenggaraan festival balon udara.
PLN menyiagakan personel dan peralatan di delapan titik lokasi yang bertugas merespon cepat apabila balon udara tersangkut pada kawat konduktor.
“Kami melakukan pemantauan intensif terhadap aktivitas festival balon udara ini yang puncaknya akan diselenggarakan pada Minggu, (30/4) dengan melibatkan sejumlah stakeholder,” ujar Tejo.
Sepanjang masa siaga Idul Fitri ini, kata Tejo, tim PLN telah melakukan 3 kali pengambilan sampah balon udara yang tersangkut pada SUTT di Kabupaten Wonosobo.
Dalam pemantauan tersebut, PLN juga berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti komunitas-komunitas balon udara, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Perumahan Permukiman dan Perhubungan, Satpol PP Wonosobo, Pemda Wonosobo serta Polsek Pekalongan Barat dan Selatan.
“Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkolaborasi dengan PLN untuk memastikan festival balon udara berjalan lancar dan meriah tetapi juga tidak mengganggu jaringan listrik,” ujar Tejo.
Tejo juga menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat ataupun komunitas yang menerbangkan balon udara dengan aman sesuai ketentuan.
Hal ini mengacu pada ketentuan kegiatan penerbangan balon udara yang memperhatikan keselamatan ketenagalistrikan, diantaranya yakni memiliki paling sedikit 3 tali tambatan, dilakukan sejauh mungkin dari jaringan listrik dan memiliki ketinggian maksimal 150 meter pada permukaan tanah.
“Kami berterima kasih atas kerja samanya untuk turut menjaga aset ketenagalistrikan, dengan menerbangkan balon udara yang aman sesuai ketentuan,” ungkap Tejo.
Sebab, apabila balon udara tersebut terbang bebas atau tidak tertambat, dapat membahayakan jaringan listrik tegangan ekstra tinggi (SUTET) dan tegangan tinggi (SUTT).
Berdasarkan pengalaman sepanjang 2017 hingga 2023, balon udara yang diterbangkan secara liar atau tidak tertambat, telah berulang kali tersangkut di jaringan SUTT.
“Hal tersebut menyebabkan kerugian tidak hanya pada masyarakat setempat, namun juga pada aktivitas perkantoran baik pemerintahan maupun swasta,” kata Tejo.
Meskipun balon udara tertambat, tidak mengurangi antusiasme masyarakat dalam festival yang rangkaiannya sudah dimulai selama delapan tahun terakhir tersebut.
PLN | EDITOR: EDDY PRASETYO