China Ajukan Protes ke Prancis Setelah Turis Warga Negaranya Terluka Dalam Kerusuhan

Petugas pemadam kebakaran memadamkan api dari sebuah mobil, yang dibakar selama bentrokan malam hari antara pengunjuk rasa dan polisi, menyusul kematian Nahel, seorang remaja berusia 17 tahun yang dibunuh oleh seorang petugas polisi Prancis di Nanterre selama pemberhentian lalu lintas, di distrik Alma di Roubaix, utara Prancis, 30 Juni 2023. REUTERS/Pascal Rossignol
Waktu Baca : < 1 minute

BEIJING, TANHANANEWS.COM — Konsulat Jenderal China di Marseille mengajukan protes ke Prancis setelah sebuah bus yang membawa rombongan wisata China di kota selatan itu kacanya pecah sehingga menyebabkan luka ringan, kata Kantor Urusan Konsuler China dalam sebuah pernyataan pada Minggu, 2 Juli 2023.

Protes resmi Konsulat Jenderal meminta Prancis untuk memastikan keselamatan warga negara China dan harta benda mereka, kata pernyataan itu.

Bus itu diserang oleh perusuh pada Kamis, 29 Juni 2023, menurut penyiar negara CCTV, selama kekerasan yang melanda kota-kota Prancis dalam beberapa hari terakhir sejak polisi menembak seorang remaja keturunan Afrika Utara.

Para turis China itu telah meninggalkan Prancis, kata pernyataan Kantor Konsuler.

Warga negara China di Prancis atau yang menuju ke Prancis harus “memperkuat pencegahan” dan “lebih waspada dan berhati-hati” mengingat kerusuhan yang melanda seluruh negeri dalam beberapa hari terakhir, tambah pernyataan kantor Konsuler.

Kerusuhan di seluruh Prancis tampaknya tidak terlalu intens pada hari Sabtu, 1 Juli 2023, karena puluhan ribu polisi telah dikerahkan di kota-kota di seluruh negeri setelah pemakaman remaja tersebut, meskipun ada beberapa ketegangan di pusat kota Paris dan bentrokan sporadis di Nice, Strasbourg, dan Marseille.

REUTERS