TANHANANEWS.COM, Jakarta –– Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa geram mendapati masih ada iuran-iuran yang dibebankan kepada prajurit yang tengah mengenyam pelatihan di tiap jenjang TNI Angkatan Darat.
Ia berkata di berbagai institusi pelatihan, baik di Resimen Induk Kodam (Rindam), Pusat Pendidikan TNI AD, Akademi Militer (Akmil), Sekolah Calon Perwira (Secapa), hingga jenjang Sekolah Staf dan Komando (Sesko), terdapat iuran yang harusnya tak dibebankan pada prajurit yang tengah menjalani pendidikan.
“Saya tak ingin lagi ada iuran, apapun alasannya,” kata Andika dalam tayangan video, Kamis (3/6/2021) melansir CNNIndonesia.
Dia lantas membandingkan saat dirinya ikut pelatihan di masa lalu. Tak pernah ada iuran yang dibebankan pada prajurit di angkatannya dulu selama masa pelatihan.
Semua yang dikeluarkan, kata Andika, telah melalui proses perencanaan yang matang dan sesuai dengan kebutuhan prajurit. Dia tak ingin mendengar ada iuran lagi yang dibebankan kepada para prajurit.
Andika ingin mencegah anggapan iuran tersebut menjadi kewajiban yang kemudian dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu.
“Jadi kalau masih ada iuran apapun bentuknya di Rindam saya akan anggap Komandan Rindam tahu, ada iuran di Pusdik saya anggap Danpusdik tahu, di Secapa iuran juga, berarti Danmen tahu,” kata Andika.
Dia pun meminta agar semua jajarannya memperbaiki hal tersebut. Andika memberi tenggat waktu dua minggu kepada setiap jenjang pendidikan untuk membersihkan iuran-iuran yang dibebankan pada prajurit yang tengah menjalani pendidikan.
“Kalau saya masih dengar ada laporan saya anggap komandan tahu berarti akan ada konsekuensi,” katanya.
“Sampai saya terima laporan, awas. Saya kasih waktu dua minggu masing-masing komandan telusuri, dua minggu dari sekarang masih ada laporan awas aja,” tandas dia.
Sumber : CNNIndonesia