JAKARTA, TANHANANEWS.COM — Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau pembangunan Bendungan Bener yang berlokasi di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, pada Jumat, 2 Juni 2023.
Dalam keterangannya, Minggu, 4 Juni 2023 disebutkan bahwa pembangunan bendungan Bener ini merupakan bagian dari pembangunan 61 bendungan dari 2015 hingga 2025. Hal tersebut akan menambah jumlah tampungan air yang dibangun Kementerian PUPR dalam mendukung ketahanan pangan dan air di Jawa Tengah.
Saat peninjauan Menteri Basuki menyampaikan kepada kontraktor dan konsultan pengawas untuk terus meningkatkan kualitas pekerjaan yang baik dan rapi mulai dari desain hingga pelaksanaan.
“Perhatikan aspek kualitas dan keberlanjutan lingkungan. Tolong dievaluasi desain engineering dan arsitekturnya, sehingga tidak ada desain yang berlebihan (overdesign). Pekerjaannya yang rapi, sisa material ditata baik,” pesan Menteri Basuki.
Sementara Plt Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko yang turut mendampingi Menteri Basuki mengatakan, Bendungan Bener dibangun sejak Oktober 2018 dan ditargetkan akhir Desember 2024 akan selesai.
“Bendungan ini merupakan bendungan multifungsi yang memiliki banyak manfaat. Bendungan Bener memiliki tampungan sekitar 92 juta m3 akan mempunyai manfaat mengairi lahan irigasi seluas 15.519 hektar. Selain itu juga dapat menyuplai air baku untuk keperluan rumah tangga, kota dan industri sebesar 1.500 liter per detik ke 3 Kabupaten, yakni Purworejo, Kebumen dan Kulon Progo, termasuk Bandara YIA,” kata Jarot.
Bendungan tersebut juga mempunyai potensi menyuplai energi listrik sebesar 10 MW dan mereduksi debit banjir dari 584 m3/detik menjadi 178 m3/detik (70%) pada debit banjir kala ulang 25 tahun (Q25).
Selain itu fungsi lainnya seperti perikanan, pariwisata dan konservasi DAS Bogowonto di bagian hulu.
Dikatakan Jarot progres konstruksi Bendungan Bener sudah mencapai sebesar 26% dan tengah dilakukan upaya percepatan teknis konstruksi.
“Saat ini sudah tidak ada kendala berarti dari segi teknis dan lahan. Untuk pengadaan lahan sudah 95% dan terus proses penyelesaian,” ujarnya.
Turut mendampingi Menteri Basuki diantaranya Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Direktur Bendungan dan Danau Ditjen SDA Adenan Rasyid, dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak Dwi Purwantoro.
KEMENTERIAN PUPR | EDITOR: EDDY PRASETYO