TANHANANEWS.COM, Jakarta — Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT) bekerja sama dengan Pemadam Kebakaran dan Kepolisian Jepang menyelenggarakan simulasi siaga dan tanggap bencana bagi siswa dan tenaga pendidik SRIT pada Selasa (5/10/2021).
Acara tahunan yang dipimpin oleh Kepala Sekolah Saidan ini bertujuan untuk melatih seluruh warga sekolah dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu di Jepang.
Kegiatan diawali dengan pemutaran video simulasi siaga bencana dari petugas pemadam kebakaran Jepang yang dilanjutkan dengan praktik simulasi bencana gempa bumi beserta panduan evakuasinya.
Para siswa SRIT juga berkesempatan merasakan simulasi goncangan gempa melalui mobil simulasi gempa yang disediakan petugas. Latihan evakuasi tsunami juga dilakukan dengan simulasi menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi.
Dalam kesempatan terpisah, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo Nuning Akhmadi yang juga pemerhati masalah pendidikan menekankan bahwa salah satu indikator satuan pendidikan layak anak adalah sekolah yang aman dari bencana.
“Kita menyambut baik simulasi siaga bencana bagi anak-anak SRIT sebagai upaya sekolah untuk menyediakan tempat belajar yang aman dari bencana,” ujar Nuning.
“Alhamdulillah, kegiatan yang tahun lalu tidak bisa dilaksanakan akibat pandemi Covid-19, kini dapat dilaksanakan lagi setelah dicabutnya keadaan darurat ke-4 Covid-19 di wilayah Tokyo. Terima kasih kepada pemerintah kota Meguro dan jajarannya yang telah memfasilitasi kegiatan tersebut,” ujarnya.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Tokyo Yusli Wardiatno mengapresiasi program latihan simulasi bencana bagi siswa siswi SRIT tahun ini dapat dilaksanakan dengan lancar.
KBRI TOKYO | EDITOR : Eddy Prasetyo