TANHANANEWS.COM, Jakarta — Usai gempabumi berkekuatan 6,7 SR dan memiliki magnitudo terkoreksi Mw 6,1 di wilayah Kabupaten Malang Selatan, Sabtu (10/4/2021) 14.00 WIB, Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat berdoa untuk menghindarkan dari hal yang tidak diinginkan, Sabtu (10/4/2021) malam.
“Kita berdoa bersama agar tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan, dan Jawa Timur diberi keselamatan oleh Allah SWT. Semua saya harap tetap waspada namun jangan panik,” kata Khofifah, sebagaimana dilansir oleh CNNIndonesia.com
Khofifah mengatakan gempa ini turut memakan korban jiwa. Sejumlah bangunan di berbagai daerah Jatim dilaporkan rusak.
“Sampai petang ini, laporan yang sampai ke kami, ada warga yang meninggal dunia karena tertimpa longsoran saat gempa terjadi. Dan ada lagi yang dilarikan ke rumah sakit,” ujarnya.
Menurut Khofifah, kerusakan terparah terjadi di Kecamatan Dampit dan Jabung, Kabupaten Malang; Kecamatan Tempursari dan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, serta Kecamatan Wates dan Binangun, Kabupaten Blitar.
Dari data yang telah dihimpun oleh BPBD Jawa Timur, ada banyak rumah rusak baik ringan, sedang maupun berat, baik di Kabupaten Lumajang, Kabupaten Malang maupun Kabupaten Blitar.
Selain itu ada pula rumah sakit dan puskesmas yang dilaporkan mengalami kerusakan. Seperti RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar serta Puskesmas Turen yang terdampak cukup berat.
“Semua sedang pendataan sambil evakuasi warga,” kata Khofifah.
Khofifah mengaku sedang berkegiatan di Gedung Islamic Centre, Surabaya saat gempa. Ia turut mengalami dampak getaran gempa.
Sebelumnya, BNPB per pukul 18.00 WIB, mencatat sebanyak 6 warga meninggal dunia dan satu orang luka berat usai terjadi gempa yang mengguncang wilayah selatan Kabupaten Malang dan getarannya dirasakan di sejumlah wilayah Jatim.
(Redaksi)