JAKARTA, TANHANANEWS.COM — Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (DPP IPKI) menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang mengangkat tema Quo Vadis “Cita-cita Proklamasi dan Nawa Cita Proklamasi untuk Indonesia”, bertempat di Gedung Juang 45 Menteng Jakarta pada Jumat, 9 Juni 2023.
Dalam keterangannya, disebutkan bahwa dalam FGD kali ini menghadirkan naraasumber antara lain, Ketua Umum DPP IPKI H.M. Bambang Sulistomo yang merupakan putra Pahlawan Nasional Bung Tomo, kemudian Tokoh Politik, Akademisi, dan Diplomat Indonesia Prof. Dr. H. Bomer Pasaribu, S.H., S.E., M.S, serta Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (APTIKNAS) yang juga Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (APKOMINDO) Ir. Soegiharto Santoso biasa disapa Hoky, dengan moderator Wakil Sekjend DPP IPKI Troy Vladznovsky.
Dalam paparannya, Bambang Sulistomo menegaskan bahwa saat ini Nawa Cita sudah menjadi 5 nilai yang harus bisa membawa kepercayaan rakyat.
“Sehingga rakyat diberlakukan adil dan tidak pilih kasih, demikian juga pemimpin negri ini harus bisa menegakkan Hukum secara benar,” tegas Bambang.
Ia juga menuturkan bahwa dalam berpolitik, berdemokrasi, penegakan hukum maupun membangun ekonomi, harus berlandaskan nilai-nilai Pancasila.
“Kami (IPKI) akan terus mendorong kepada bangsa ini untuk kembali kepada Pancasila dan kedaulatan rakyat, dengan menunjukkan konsistensi menjalankan Pancasila dengan benar dengan harapan bangsa ini bisa memberikan contoh ekonomi , pendidikan Pancasila yang diajarkan kepada generasi penerus bangsa,” ujar Ketum DPP IPKI.
“Dengan merujuk politik Pancasila yang diajarkan oleh pendiri bangsa, berkaitan erat dengan sistem hukum Pancasila dalam menegakkan keadilan,” kata Bambang.
Menurutnya, nilai-nilai demokrasi harus dikaitkan dengan Pancasila sebagaimana dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, sebab jika tidak, bisa menuju pada demokrasi liberal.
Menghadapi Pemilu dan Pilpres 2024, Bambang berharap rakyat Indonesia dapat memilih calon pemimpin yang jujur.
“Rakyat juga harus berkontribusi dalam menjaga kejujuran proses Pemilu dan Pilpres 2024, sehingga akan melahirkan pemimpin yang jujur kedepan,” ucap putra Pahlawan Nasional Bung Tomo.
Bambang Sulistomo juga menegaskan bahwa IPKI sebagai organisasi kepemudaan tertua yang dipimpinnya adalah independen dan tidak berpolitik.
Senada dengan Ketum DPP IPKI, Bomer Pasaribu, menegaskan, bahwa dalam Refleksi transformasi nilai-nilai Pancasila revolusi dan cita-cita kemerdekaan RI yang pernah dicetuskan oleh Jenderal Besar AH Nasution, bahwa perjuangan menuju Indonesia yang baik, maka kita harus bersatu.
“Karena persatuan dan pesatuan merupakan modal dasae untuk mewujudkan Bhinneka Tunggal Ika,” kata Bomer Pasaribu.
Kajian IPKI yang sangat mendalam apa yang dituangkan presiden dalam nawa cita meningkatkan produktivitas dan daya saing, menuju cita-cita Proklamasi dan cita-cita 17 agustus 1945.
Menurutnya saat ini masih terjadi ketimpangan, oleh karena itu kita harus kembali ke jatidiri sebagaimana tujuan Proklamasi Kemerdekaan dengan roll model menuju keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dalam menuju Indonesia Emas 2045, salah satu yang dibutuhkan adalah SDM unggul dan berkompeten agar pertumbuhan ekonomi dapat melejit.
“Perjuangan yang akan datang perlu perbaikan dalam tingkat kualitas SDM,” tegas Bomer Pasaribu.
Sementara Soegiharto Santoso, dalam paparannya mengungkapkan akan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi internet, hingga ke desa-desa.
“Digitalisasi pedesaan sangat bermanfaat dalam pembangunan nasional,” ujar Hoky.
“Kedepan Indonesia perlu transformasi menyeluruh dalam mewujudkan stabilitas nasional serta hukum berkeadilan dalam menyongsong Indonesia Emas 2045,” kata Ketum APTIKNAS.
Sebagai informasi, organisasi IPKI didirikan oleh Jenderal Besar A.H Nasional.
PEWARTA: FERDINAN | EDITOR: EDDY PRASETYO