Sydney Lockdown, Penambahan Kasus Covid-19 di Australia Masih Terjadi

Ilustrasi (Foto- AP Photo:Mark Baker)
Waktu Baca : < 1 minute

TANHANANEWS.COM, Jakarta — Pejabat Kesehatan Australia melaporkan rekor kenaikan harian kasus Covid-19 tahun ini didorong oleh varian Delta yang sangat menular. Hal ini dapat saja mengakibatkan pemberlakuan  lockdown di Sydney diperpanjang.

Negara bagian New South Wales melaporkan 112 kasus baru Covid-19 yang ditularkan secara lokal, hampir semuanya di Sydney, meskipun kota terbesar di negara itu sudah memasuki minggu ketiga pemberlakuan  lockdown. Jumlah kasus telah mencapai rekor setidaknya selama tiga hari, sebagaima dilansir The Straits Times Senin (12/7/2021)

Namun, berita baiknya ketika jumlah warga terinfeksi yang berada di luar komunitas saat menular terjadi penurunan menjadi 34 dari 45 pada Minggu (11/7/2021)

Perdana Menteri Negara Bagian NSW, Gladys Berejiklian mengatakan kemajuan angka itu dalam beberapa hari mendatang akan menentukan apakah pemberlakuan lockdown di Sydney, yang akan berakhir pada hari Jumat (16/7/2021) akan diperpanjang.

“Itulah angka yang kita butuhkan untuk mendekati nol,” kata Berejiklian dalam arahan hariannya di televisi setempat.

“Semua tergantung dari kita. Pejabat kesehatan yang berwenang akan memberikan masukan didasarkan pada seperti apa angka-angka itu. Saya tidak dapat menjelaskan lebih dari itu,”

Berejiklian mengatakan mayoritas kasus pada Senin (12/7/2021) adalah anggota keluarga atau teman dekat dari orang yang sudah terinfeksi, dan meminta kepada masyarakat untuk mematuhi aturan lockdown yang diperketat selama akhir pekan.

Total kasus terinfeksi Covid-19 mendekati 700 sejak pertama kali terdeteksi pada pertengahan Juni. Enam puluh tiga orang dirawat di rumah sakit, dengan 18 dalam perawatan intensif, kata para pejabat, sementara seorang wanita berusia 90-an menjadi kematian Covid-19 pertama di negara itu tahun ini.

Langkah-langkah lockdown untuk lima juta penduduk Sydney, termasuk penutupan sekolah dan perintah tinggal di rumah, telah memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi, yang telah kembali ke tingkat pra-pandemi pada kuartal pertama.

Sumber : The Straits Times

Editor : Eddy Prasetyo