Ketua PPM Pabar Harri Ramandey: Anak Pejuang Harus Mampu Berikan Contoh Keteladanan

Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Panca Marga (PD PPM) Provinsi Papua Barat Harri Ramandey, S.E (kiri) bersama Ketua Umum PP PPM, Berto Izaak Doko, SH (kanan) di Mabes PPM, Gedung Veteran RI, Jakarta, pada Rabu, 11 September 2024
Waktu Baca : 2 minutes

TANHANANEWS.COM, JAKARTA — Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Panca Marga (PD PPM) Provinsi Papua Barat (Pabar) Harri Ramandey, S.E mengatakan bahwa anak pejuang harus mampu memberikan contoh keteladanan dan berjalan “on the track” sesuai aturan hukum yang berlaku.

“Anak pejuang seperti yang tergabung dalam wadah Pemuda Panca Marga bukanlah pecundang, namun bermental pemenang dengan memberikan contoh keteladanan dalam kehidupan berbagsa dan bernegara,” ujar Harri saat berkunjung ke Mabes Pimpinan Pusat (PP) PPM di Gedung Veteran, Jakarta, pada Rabu, 11 September 2024.

Ia pun menjelaskan alasannya mengapa dari bumi Papua selalu disuarakan bahwa “NKRI Sampai Mati” dan bukan “NKRI Harga Mati”.

“Bagi kami, NKRI adalah sampai mati tidak harga mati. Sampai mati adalah bentuk penyikapan bahwa dalam mempertahankan kebenaran tidak ada kata lelah dan berhenti, sampai kapanpun kebenaran harus diperjuangkan untuk ditegakkan dan bukanlah sebuah harga yang dapat ditawar-tawar,” jelasnya.

Harri Ramandey berkunjung ke Mabes PP PPM di Jakarta dalam rangka menjemput Surat Keputusan Menteri Hukum dan Ham (Menkumham) RI PPM-LVRI.

“Ketum PPM Berto telah memberikan contoh bahwa anak pejuang bukanlah pecundang, bermental pemenang dalam memperjuangkan aspirasi kami PD PPM dari seluruh provinsi di Indonesia, setelah melalui dinamika dan perjalanan panjang berhasil mendapatkan payung hukum sesuai dengan aturan yang berlaku di NKRI bagi PPM,” kata Ketua PPM Papua Barat.

Harri juga mengapresiasi keberhasilan PPM dibawah kepeminpinan Berto Izaak Doko yang telah merampungkan pembenahan organisasi hingga mampu melantik dan mengukuhkan kepengurusan sebanyak 31 Provinsi di seluruh Indonesia, termasuk Papua dan Papua Barat.

“Sudah puluhan tahun PPM di Papua dan Papua Barat ibarat “mati suri” dan ketum Bung Berto berhasil mengkonsolidasikan melalui koordinasi dengan pembina daerah, sehingga dapat dkukuhkan dan dilantik,” kata Harri.

Diakhir keterangannya putra Manokwari menyebutkan bahwa Pemuda Panca Marga adalah kode etik kehormatan Veteran RI yang harus dijaga dan dikawal dalam rangka menjaga harkat, martabat dan kewibawan Veteran RI.

“PPM adalah organisasi terhormat yang merupakan wadah berhimpun putra-putri penerus pejuang RI, untuk itu kami mengajak teman-teman PD PPM se Indonesia untuk senantiasa berpijak pada ketentuan dan mekanisme organisasi yang diatur dalam AD/ART dan Peraturan-peraturan Organisasi (PO) PPM. Jadi tidak perlu mengarang aturan diuar AD/ART dan PO PPM hanya untuk kepentingan yang abu-abu,” pungkasnya.

REDAKSI