PBB: Afghanistan Di Ambang Krisis Kemanusiaan

Ilustrasi pasukan Amerika Serikat mulai menarik diri dari Afghanistan :Pixabay:ArmyAmber
Waktu Baca : < 1 minute

TANHANANEWS.COM, Jakarta — Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) mengingatkan pada Selasa (13/7/2021) akan semakin banyak warga Afghanistan meninggalkan rumah mereka akibat meningkatnya kekerasan yang terjadi ketika Taliban menguasai berbagai wilayah sebagai respon atas penarikan pasukan asing yang dipimpin AS.

“Afghanistan berada di ambang krisis kemanusiaan lainnya. Ini dapat dihindari. Ini harus dihindari,” Babar Baloch, juru bicara UNHCR, mengatakan pada konferensi pers Jenewa, melansir dari REUTERS.

“Kegagalan untuk mencapai kesepakatan damai di Afghanistan dalam membendung kekerasan saat ini akan menyebabkan perpindahan lebih lanjut di dalam negeri, serta ke negara-negara tetangga dan sekitarnya.”

UNHCR mengatakan sekitar 270.000 warga Afghanistan mengungsi di dalam negeri sejak Januari, sehingga total penduduk yang terpaksa meninggalkan rumah mereka menjadi lebih dari 3,5 juta.

Mereka terpaksa melarikan karena situasi keamanan, insiden pemerasan oleh kelompok sipil bersenjata dan penggunaan alat peledak rakitan di jalan-jalan utama, serta hilangnya pendapatan dan gangguan layanan sosial, kata Baloch.

Jumlah korban sipil meningkat sebesar 29% selama kuartal pertama dibandingkan dengan tahun 2020, kata UNHCR, mengutip angka dari Misi Bantuan PBB di Afghanistan.

“Kami mendesak masyarakat internasional untuk meningkatkan dukungan kepada pemerintah dan rakyat Afghanistan dan tetangganya pada saat kritis ini,” kata Baloch.

Jenderal AS yang memimpin perang di Afghanistan, Austin Miller, melepaskan komando pada sebuah upacara di ibu kota, Kabul, pada hari Senin (12/7/2021) dan secara diam-diam meninggalkan negara itu, mengakhiri konflik terpanjang Amerika.

Presiden AS Joe Biden mengakui bahwa masa depan Afghanistan masih dalam ketidakpastian, dan mengatakan rakyat Afghanistan harus memutuskan nasib mereka sendiri.

Sumber : REUTERS