TANHANANEWS.COM, Bandung — Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI, Letnan Jenderal TNI Muhammad Herindra bersama Direktur Jenderal Perencanaan Pertahanan, Mayjen TNI Budi Prijono dan Kepala Badan Sarana Pertahanan, Marsda TNI Yusuf Jauhari kunjungi PT Dirgantara Indonesia Persero (PTDI).
Kunjungan Wamenhan diterima langsung oleh Wakil Komisaris Utama PTDI, Marsekal Muda TNI (Purn.) Bonar Halomoan Hutagaol, Direktur Utama PTDI, Elfien Goentoro dan jajaran Direksi lainnya, sebagaimana dilansir Humas PTDI pada Kamis (12/8/2021).
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PTDI menyampaikan laporan terkait kondisi terkini Perusahan, berbagai strategi dan upaya yang dilakukan, kinerja kontrak dan penjualan periode tahun 2015 – 2021 berikut proyeksinya sampai dengan tahun 2024, serta laporan progress terhadap beberapa program pengembangan produk PTDI. Dilanjut dengan peninjauan langsung ke Hanggar N219 dan Hanggar Final Assembly Line PTDI.
Sebagaimana dilaporkan Direktur Niaga terkait proporsi kontrak yang dimiliki PTDI pada periode tahun 2015 – 2021, terhitung sebanyak 77% kontrak yang diperoleh dari customer militer dalam negeri, dalam hal ini Kementerian Pertahanan RI. Wakil Menteri Pertahanan RI menyampaikan bahwa harus selalu ada keterbukaan antara PTDI sebagai produsen dengan Kementerian Pertahanan RI sebagai customer/user, khususnya terhadap setiap perkembangan pada kontrak-kontrak berjalan, baik untuk kontrak pengadaan pesawat terbang maupun kontrak MRO, sehingga target-target yang diinginkan oleh kedua belah pihak dapat tercapai.
Sebagai pihak pengelola anggaran, Wakil Menteri Pertahanan RI menekankan agar PTDI dapat mendorong progress penyelesaian beberapa kontrak berjalan dengan Kementerian Pertahanan RI sesuai schedule yang disepakati, sehingga anggaran yang diberikan oleh Negara dapat terserap dan dijalankan dengan baik.
Guna mendorong kemajuan PTDI, Wakil Menteri Pertahanan RI juga menyampaikan bahwa untuk setiap rencana pengadaan harus ada kerja sama dan melibatkan PTDI.
“Pak Menhan selalu ingin berdayakan industri dalam negeri, kita akan tetap mengutamakan dari BUMN, bagaimana pun juga itu adalah aset kita sendiri. Semua harus dipersiapkan baik-baik dari awal, apalagi di situasi ini persaingan global cukup kompetitif, kita harus bisa jadi negara kuat,” kata Wakil Menteri Pertahanan RI.
Selain itu, dengan adanya program pengembangan produk pesawat N219 dan N245/CN235 Commercial diharapkan kedepannya dapat dijadikan momentum bagi PTDI dalam meraih kembali masa kejayaannya, dimana potensi pasar di daerah komuter yang selama ini dikuasai pesawat ATR kemudian dapat diisi oleh pesawat turboprop dari PTDI.
“Saya optimis, kita dukung terus PTDI untuk bisa mencapai kejayaannya seperti di masa lalu,” ujar Wakil Menteri Pertahanan RI.
Sumber : Humas PTDI
Editor : Eddy Prasetyo