JAKARTA, (TANHANANEWS) — Jaksa penuntut AS sedang menyelidiki keruntuhan Silicon Valley Bank, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut, saat pengawasan meningkat atas keruntuhan mendadak perusahaan dan regulator berebut untuk menahan kejatuhan tersebut.
Departemen Kehakiman AS sedang menyelidiki kebangkrutan mendadak bank tersebut, yang ditutup pada hari Jumat setelah bank run, kata sumber yang menolak disebutkan namanya karena penyelidikan itu tidak bersifat publik, dilansir dari Reuters, Rabu (15/3/2023).
Securities and Exchange Commission (SEC) telah meluncurkan penyelidikan paralel, menurut Wall Street Journal (WSL), yang pertama kali melaporkan penyelidikan tersebut.
Investigasi masih dalam tahap awal dan mungkin tidak menghasilkan tuduhan kesalahan atau tuntutan yang diajukan, kata sumber itu.
Pejabat juga memeriksa penjualan saham oleh pejabat SVB Financial Group, yang memiliki bank tersebut, WSJ melaporkan, mengutip orang yang mengetahui masalah tersebut.
Ketua SEC Gary Gensler pada hari Minggu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa agensi tersebut secara khusus berfokus pada pemantauan stabilitas pasar dan mengidentifikasi serta menuntut segala bentuk pelanggaran yang dapat mengancam investor selama periode volatilitas.
Kehancuran yang cepat dari Silicon Valley Bank dan jatuhnya Signature Bank telah membuat regulator berlomba untuk menahan risiko di sektor lainnya.
Pada hari Selasa, lembaga pemeringkat Moody’s memangkas prospek sistem perbankan AS menjadi “negatif” dari “stabil”.
Grup Finansial SVB dan dua eksekutif puncak digugat minggu ini oleh pemegang saham, yang menuduh mereka menyembunyikan bagaimana kenaikan suku bunga akan membuat unit Silicon Valley Bank rentan terhadap bank run.
REUTERS