TANHANANEWS.COM, JAKARTA — Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 Erick Thohir kembali menegaskan soal nyali yang dia katakan saat pencalonan.
Dia terpilih dalam Kongres Luar Biasa PSSI atau KLB PSSI dengan suara mayoritas, 64 suara dari 86 suara.
Dia mengalahkan mantan Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mahmud Mattalitti yang hanya mendapatkan 22 suara di kongres.
Sementara, dua calon lainnya, Arief Putra Wicaksono dan Doni Setiabudi tidak meraih suara. Sedangkan satu kandidat lainnya, Fary Djemie Francis memilih mengundurkan diri sebelum pemungutan suara.
Setelah terpilih dan resmi menggantikan Mochamad Iriawan sebagai orang nomor satu di federasi sepak bola Indonesia, ia menekankan bahwa sepak bola sepatutnya harus bersih lebih dulu baru bicara soal prestasi.
“Tidak mungkin kita bicara prestasi ketika sepak bolanya tidak bersih dan ini tidak mudah,” ujar Erick pada jumpa pers pertamanya sebagai Ketua Umum PSSI 2023-2027 di sela KLB PSSI, Kamis.
Presiden klub Italia Inter Milan 2013-2016 itu meminta kepada seluruh pihak yang berkaitan dengan sepak bola nasional untuk memupuk nyali.
Sebab, menurut dia, keberanian diperlukan karena tidak ada waktu lagi untuk mengumbar teori. Semua mesti bekerja keras demi mewujudkan cita-cita.
“Kita tidak perlu berbicara nyali lagi tetapi bagaimana membuktikan bahwa kita memang berprestasi.”
“Tentunya saya berharap juga dukungan dari media agar menjadi watchdog dari sepak bola bersih,” kata dia.
Erick Thohir yang kini menjabat sebagai Menteri BUMN sebelumnya menegaskan salah satu alasannya maju sebagai calon Ketua Umum PSSI 2023-2027 adalah ingin sepak bola Indonesia bersih dan berprestasi.
TEMPO.CO