Buka FGD Indonesia Solusi, Ketum LVRI: Apresiasi dan Bangga Karena PPM Sudah Berada di Tempat Yang Benar

Ketua Umum DPP Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Letjen TNI (Purn) HBL Mantiri dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Wakil Ketua Umum DPP LVRI Letjen TNI (Purn) Muzani Syukur, saat membuka Fokus Grup Diskusi (FGD) kerjasama PPM dengan Radio Republik Indonesia (RRI) bertempat di Auditorium Yusuf Ronodipuro, Gedung RRI Lantai 2, Jl. Medan Merdeka Barat 4-5 Jakarta Pusat, pada Kamis (16/3/2023).- Foto : Tanhananews.HO.EP
Waktu Baca : 3 minutes

JAKARTA, (TANHANANEWS) — Apresiasi dan bangga kepada Pemuda Panca Marga (PPM) karena sudah berada ditempat yang benar dengan keberaniannya memposisikan diri di wilayah solusi, bukan masalah.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum DPP Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Letjen TNI (Purn) HBL Mantiri dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Wakil Ketua Umum DPP LVRI Letjen TNI (Purn) Muzani Syukur, saat membuka Fokus Grup Diskusi (FGD) kerjasama PPM dengan Radio Republik Indonesia (RRI) bertempat di Auditorium Yusuf Ronodipuro, Gedung RRI Lantai 2, Jl. Medan Merdeka Barat 4-5 Jakarta Pusat, pada Kamis (16/3/2023).

“Kalian sudah menunjukkan jati diri sebagai anak Veteran yang memiliki sikap kritis dan selalu berjuang dalam nilai-nilai kebaikan bangsa ini,” ujar Ketum LVRI.

Menurut Letjen TNI (Purn) HBl Mantiri, FGD Indonesia Solusi yang mengambil tema “Menjelmakan Kembali Indonesia Sesuai Cita-cita Pendiri Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indoneia” adalah sebuah pilihan yang sangat tepat dan merepresentasikan suasana kebatinan yang dirasakan oleh para pejuang, sesepuh dan senior yang ikut memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Republik ini.

“Sebagai generasi penerus bangsa, kalian sudah bisa berfikir apa yang selayaknya benar itu benar dan salah itu salah,” kata Ketum LVRI.

Letjen TNI (Purn) HBL Mantiri juga menilai bahwa demokrasi paska era reformasi hingga saat ini belum berjalan dengan baik yang memunculkan pandangan dari beberapa senior dan pendiri bangsa bahwa demokrasi cenderung berjalan kebablasan.

“Pada era reformasi bahkan sudah terjadi empat kali amandemen Undang-undang 1945 dan dianggap sarat dengan muatan politik,” ungkapnya.

Terkait hal tersebut, LVRI mengajak kepada seluruh elemen bangsa untuk menghentikan pada upaya-upaya amandemen UUD 1945 jilid selanjutnya, melalui kajian ulang atau kembalikan UUD 1945 sesuai dengan aslinya.

Diakhir sambutannya, Letjen TNI (Purn) HBL Mantiri berpesan kepada PPM, sebagai generasi muda pejuang harus menjadi “Pasukan Terdepan” yang memiliki kepekaan serta pandai membaca setiap perubahan dalam menghadapi ancaman penyimpangan ideologi yang makin jelas di depan mata, khususnya membantu mencegah berita-berita hoax di banyak saluran media sosial yang muaranya memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

“Kepada PPM, organisasi dibawah naungan LVRI, saya mengingatkan, memasuki tahun politik 2023, tugas kita tetap menjaga situasi keamanan tetap kondusif. PPM harus tetap netral dan jangan terjebak dalam pusaran politik praktis,” pungkasnya.

Sementara Ketum PPM Berto Izaak Doko dalam sambutannya mengungkapkan, bahwa FGD kedua yang dilaksanakan bekerjasama dengan RRI merupakan ikhtiar bentuk kecintaan kita kepada Bangsa Indonesia melalui pendekatan sejarah serta dalam rangka mengukur situasi dan konsisi bangsa pasca Reformasi 1998.

“Kami Pemuda Panca Marga sebagai putra-putri pejuang veteran kemerdekaan yang merupakan pewaris Jiwa, Semangat dan Nilai-nilai Juang 1945 (JSN45) merasa terpanggil untuk menyampaikan ajakan kepada semua eleman bangsa dalam upaya menyelaraskan kembali sikap hidup disesuaikan dengan cita-cita para pendiri bangsa sebagaimana termaktub dalam 4 alinea Pembukaan UUD 18 Agustus 1945,” ujar Berto.

“FGD yang kami gelar ini mungkin baru sebagian kecil dari sebuah ikhtiar anak bangsa, namun kami berharap upaya ini dapat bermanfaat bagi perbaikan dan kemajuan bangsa menuju Indonesia Emas 2045,” pungkas cucu Pahlawan Nasional asal NTT Izaak Huru Doko.

Dikesempatan yang sama, Direktur Program dan Produksi RRI Mistam dalam sambutannya menyampaikan amanat para pendiri bangsa untuk senantiasa menjaga RRI sebagai Radio Perjuangan dalam upaya menjaga, mengawal dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI) sampai mati.

“RRI berada diatas semua golongan dan ditempatkan pada posisi ditengah-tengah, sehingga RRI senantia terbuka bagi seluruh elemen bangsa dalam rangka mensosialisasikan kebaikan dan manfaat bagi kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Mistam.

Mistam berharap, kerjasama dengan PPM dan tokoh-tokoh senior bukan hanya kali ini saja, namun lebih ditingkatkan dimasa datang dengan berbagai kreatifitas, ide dan gagasan demi tegaknya NKRI yang berlandaskan pada Pancasila dan UUD 1945.

FGD diawali dengan doa yang dipimpin oleh KH As’ad Said Ali, Mantan Wakil Ketua BIN dan Tokoh Nahdlatul Ulama (NU).

FGD yang menghadirkan narasumber Prof. Dr. Kaelan M.S dan Prof. Dr. Soffian Effendi dari UGM Yogyakarta, pemantik Nurrachman Oerip dan moderator Suryo Susilo dihadiri oleh Mantan Ketua Umum PPM, jajaran Wantimpus PPM, Senior PPM, beberapa tokoh nasional dan jajaran pengurus PP PPM.

Usai FGD dilanjutkan Talkshow Indonesia Solusi yang disiarkan secara langsung oleh RRI.

REDAKSI | EDITOR : EDDY PRASETYO