TANHANANEWS.COM, Jakarta — Permasalahan dalam rangka revitalisasi danau Rawa Pening hingga hari ini berangsur-angsur dapat teratasi teratasi. Mulai dari kepemilikan tanah pada area sempadan-badan air yang bermasalah, gulma air eceng gondok yang tumbuh subur hingga Keramba Jaring Apung (KJA) dan branjang yang melampaui daya dukung dari danau.
Berdasarkan berbagai kajian yang dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) danau Rawa Pening termasuk kritis dan perlu segera dilakukan penanganan lebih lanjut.
Untuk itu Kodam IV/Diponegoro dengan BBWS Pemali Juana telah sepakat untuk membuat Perjanjian Kerja Sama (PKS) dalam menangani berbagai persoalan tersebut terutama melakukan pembersihan gulma air sehingga revitalisasi yang sebelumnya telah direncanakan dapat segera terwujud.
Danau Rawa Pening membentang di empat kecamatan yakni Kecamatan Ambarawa, Tuntang, Banyubiru dan Bawen memiliki total luas badan air danau sekitar 2387 hektare, volume tampungan danau 48,15 juta m³ dan kedalaman antara 0,35 hingga 10 m.
Dari luas tersebut eceng gondok yang terdapat pada badan air tercatat 507,63 hektar. Ini mengakibatkan sedimentasi sekitar 55 mm per tahun sehingga sangat berpengaruh terhadap pemanfaatan untuk irigasi, air baku, pembangkit listrik dan juga pengendali banjir.
Wakapendam IV/Diponegoro Letkol Inf Muchlis Gasim, S.H., M.Si. Kamis (15/7/2021) mengungkapkan bahwa Kodam IV/Diponegoro siap membantu penanganan danau Rawa Pening dengan metode Swakelola Type II melalui penguatan pembinaan teritorial bertajuk “Rawa Pening Bersinar Jateng Gayeng” sehingga revitalisasi dapat dilaksanakan. Komitmen antara Kodam IV/Diponegoro dengan BBWS Pemali Juana ini tertuang dalam PKS No Kerma/13/VI/2021 tanggal 15 Juni 2021.
“Skedul pekerjaan sesuai PKS telah dirancang sedemikian rupa sehingga mengcover semua solusi dari permasalahan yang ada. Mulai dari pekerjaan persiapan yang melibatkan seluruh stakeholder terkait, pemasangan patok batas sempadan dan badan air, pengambilan gulma air, KJA dan branjang hingga pekerjaan administrasi semua telah dirancang jadwal pelaksanaaannya oleh Kodam IV/Diponegorono dengan BBWS Pemali Juana hingga akhir Desember 2021,” tegasnya.
Untuk mencapai target itu, sebanyak 20 personel Yonzipur yang dibantu masyarakat sekitar beberapa waktu lalu diterjunkan untuk proses pembersihannya. Terlihat juga beberapa alat berat seperti Exca Ponton Cat 320 sebanyak 3 unit, Exca Ponton sebanyak 8 unit, Exca Longarm sebanyak 1 unit dan Stoom/Perahu sebanyak 4 unit turut digunakan saat pelaksanaannya.
“Saat ini proses pengerjaan telah mencapai 7,20 hektare. Revitalisasi ini juga dapat menyelamatkan beberapa ekosistem yang ada di danau guna menjaga kelestariannya agar kedepannya dapat menjadi ikon Jawa Tengah yang mampu menarik wisatawan domestik maupun mancanegara” pungkasnya.
Sumber : Pendam IV/Diponegoro