Sebanyak 88 Warga Grabag, Magelang Jateng Terkonfirmasi Covid-19

Ilustrasi virus corona. (iStockphoto:oonal)
Waktu Baca : < 1 minute

TANHANANEWS.COM, Jakarta — Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang, Nanda Cahyadi Pribadi mengungkapkan bahwa terjadinya penambahan pasien terkonfirmasi Covid-19 di wilayahnya menandakan pandemi belum berakhir.

Sebanyak 88 warga di Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dinyatakan terkonfirmasi Covid-19 pada Jumat (18/6/2021). Total hari ini ada tambahan 134 orang. Dengan tambahan sebanyak itu, jumlah kumulatif pasien terkonfirmsi diwilayah ini menjadi 11.437 orang.

“Tambahan sebanyak 134 pasien terkonfirmasi ini, menandakan jika pandemi ini belum berakhir. Karena itu, kami minta semua pihak untuk menegakkan protokol kesehatan dimanapun berada. Jangan pernah lena, apalagi mengganggap enteng pandemi ini,” kata Nanda

Untuk tambahan 134 itu, kata Nanda, selain dari Kecamatan Grabag, juga berasal dari Mertoyudan 13 orang. Kemudian Muntilan 9, Mungkid 7, Tegalrejo 5 dan 2 orang dari Salam, Sawangan, Ngluwar serta Bandongan.

“Selain itu juga ada satu orang dari Borobudur, Kajoran, Windusari, dan Ngablak. Hari ini juga ada tambahan seorang warga meninggal terkonfirmasi dari Grabag. Dengan tambahan ini, jumlah kumulatifnya menjadi 11437 orang. Rinciannya, 823 dalam penyembuhan, 10273 sembuh dan 341 meninggal,” jelasnya.

Sementara untuk pasien suspek, lanjutnya, ada tambahan 7 pasien baru. Mereka berasal dari Kecamatan Mertoyudan dan Dukun, masing-masing 2 orang. Kemudian satu orang dari Salam, Mungkid dan Sawangan. Namun demikian, hari ini juga ada tambahan 21 pasien sembuh dan 25 alih status terkonfirmasi.

“Untuk tambahan 25 pasien alih status terkonfirmasi itu, 10 diantaranya dari Mertoyudan. Kemudian 6 orang dari Mungkid, 4 Muntilan, 2 Salam dan satu orang dari Borobudur, Kajoran, dan Sawangan. Dengan tambahan ini, jumlah kumulatifnya menjadi 2114 orang. Terdiri dari 52 dirawat, 1768 sembuh, 13 isolasi mandiri dan 281 selesai manjalani isolasi mandiri,” pungkasnya.

Sumber : KRJOGJA