Jadi Warga Kehormatan Korps Pomal, Kasal: Penghargaan Prestisius dan Membanggakan

Kepla Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali diangkat menjadi warga kehormatan Korps Polisi Militer TNI AL (Pomal), Senin (20/3/2023) - Foto : DISPENAL
Waktu Baca : 2 minutes

JAKARTA, (TANHANANEWS) — Kepla Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali diangkat menjadi warga kehormatan Korps Polisi Militer TNI AL (Pomal).

Prosesi pembaretan yang disematkan oleh Komandan Polisi Militer Angkatan Laut (Danpuspomal) Mayor Jenderal TNI (Mar) I Made Wahyu Santoso berlangsung di Mako Puspomal, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Senin (20/3/2023). 

Upacara penyematan baret Pomal ini merupakan salah satu bentuk penghormatan dan penghargaan yang tinggi dari seluruh prajurit Pomal kepada Kasal atas semua usaha serta dedikasi dalam mengembangkan organisasi Pomal, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi dan menginspirasi bagi prajurit lain, untuk lebih berperan aktif dalam memberikan sumbangsih terbaik demi kemajuan TNI AL

“Diangkat menjadi warga kehormatan Korps Pomal merupakan sebuah penghargaan yang sangat prestisius dan membanggakan. Selain dari pada itu, penghargaan tersebut memberi konsekuensi bagi saya untuk memberikan kontribusi dan pengabdian yang lebih besar dalam membina kepercayaan dan meningkatkan profesionalisme prajurit Korps Pomal.” Ujar Kasal 

Lebih lanjut Kasal menyampaikan Baret Biru sebagai identitas dan kebanggaan Korps Pomal bukan semata-mata sebagai simbol, namun merupakan lambang perwujudan pengayoman, kehormatan dan kebanggaan korps.

“Sehingga timbul konsekuensi logis, prajurit Korps Pomal harus siap menjadi teladan dalam bertindak dan bersikap, dalam rangka penegakan hukum, disiplin dan tata tertib di lingkungan TNI AL,” kata Kasal.

Dalam kesempatan ini, seusai dilaksanakan pembaretan, Kasal didampingi ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Komjen Pol (PURN) Firli Bahuri, melaksanakan peninjauan dan peresmian Rumah Tahanan (Rutan) KPK yang berada di dalam Mako Puspomal. 

Dihadapan awak media Ketua KPK menjelaskan tidak ada satu individu atau lembaga yang bebas dari peran serta pemberantasan korupsi.

KPK bekerja sama dengan TNI AL dalam melakukan upaya menegakan hukum kepada para pelaku korupsi, selain itu KPK juga menyadari keterbatasan Rumah Tahanan yang tersedia saat ini. 

“KPK menyadari bahwa pemberatantasan korupsi harus melibatkan seluruh kekuatan baik itu kekuasan Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif termasuk TNI itu sendiri, karena kita ingin Indonesia bersih dari praktek praktek korupsi, sehingga ini adalah semangat komitmen bersama untuk membersihkan NKRI dari praktek-praktek korupsi.”Ujar Ketua KPK 

“Rutan KPK kelas 1 yang berada di Puspomal ini berdiri di atas lahan seluas 605 meter persegi, dilengkapi dengan 18 titik CCTV dan alat deteksi X-Ray, tempat ibadah, balai pengobatan serta ruang tunggu keluarga untuk besuk tahanan,” pungkasnya.

DISPENAL | EDITOR : EDDY PRASETYO