Rayakan Bulan Bung Karno, Bupati Kediri Gelar Acara Seni Budaya 2021 Secara Virtual

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana:Foto- Andhika Dwi:detikcom
Waktu Baca : 2 minutes

TANHANANEWS.COM, Jakarta — Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana biasa disapa Mas Dhito merayakan Bulan Bung Karno (Juni) dengan menggelar acara seni budaya 2021 yang bertajuk Budaya Pemersatu Bangsa.

Mengingat masih pandemi Covid-19 acara tersebut hanya bisa disaksikan secara daring, yang disiarkan selama 2 hari, 20-21 Juni. Yakni melalui kanal YouTube Dhito Paromono dan Dinas Kominfo Kabupaten Kediri, serta Live Instagram Mas Bup.

Dalam sambutannya, Bupati Kediri menjelaskan maksud dan tujuan diadakannya pagelaran bulan Bung Karno.

“Bahwa dalam bulan Bung Karno ini adalah bulan di mana Sang Proklamator lahir dan di mana Sang Proklamator meninggal,” ucap Mas Dhito, Senin (21/6/2021).

“Maka sebagai penghormatan, saya rasa tidak ada salahnya kita Pemerintah Kabupaten Kediri memberikan penghormatan kepada Proklamator tersebut dengan tema budaya sebagai pemersatu bangsa. Apalagi Kabupaten Kediri masih sangat kental sekali dengan kesenian dan budayanya. Kesenian jaranan, gamelan, campursari, karawitan hingga sekarang hari kedua,” imbuhnya.

Ia juga mengajak warga, pada bulan Bung Karno ini mengingat ideologi bangsa yaitu pancasila.

“Untuk itu saya bersama seluruh elemen yang ada di Kabupaten Kediri mengadakan pagelaran seni budaya dengan tema Budaya Pemersatu Bangsa secara virtual, yang dilakukan pada tanggal 20-21 Juni ini untuk kita dapat membumikan nilai Pancasila,” tambahnya.

Dalam kesempatan menikmati kesenian dan kebudayaan bersama dengan Forkopimda Kabupaten Kediri, Mas Dhito juga berpesan kepada masyarakat agar tetap menjaga protokol kesehatan.

Mas Dhito juga mengatakan, saat ini Kabupaten Kediri sedang dalam keadaan kurang baik, khususnya terkait pandemi COVID-19.

“Saya harus bicara apa adanya bahwa kondisi COVID-19 yang tidak baik-baik di Kabupaten Kediri. Walaupun ini share topiknya adalah bulan Bung Karno, tapi saya akan menyampaikan, menginfokan sedikit terkait ketersediaan BOR (Bed Occupancy Rate) yang terus meningkat dalam sepekan. Kita meningkat 20 persen dalam satu minggu. Kita satu dua minggu yang lalu masih di 16-17 persen, sekarang sudah 40 persen,” ucapnya.

Mas Dhito juga menjelaskan, jika keadaan terus memburuk, maka rumah sakit akan kewalahan. “Jika ini terjadi sampai 2-3 pekan ke depan maka rumah sakit risikonya bisa collapse. Ini yang harus segera diselesaikan oleh kita pemerintah dan tentunya masyarakat harus sadar betul akan bahayanya COVID-19,” pungkasnya.

Sumber : DETIK