KBIHU Puji Fasilitas Jemaah Haji di Arafah dan Mina

Perwakilan delapan kloter dari embarkasi Medan Kualanamu (KNO) berkesempatan meninjau tenda-tenda tempat menginap di Arafah dan Mina jelang sepekan sebelum pelaksanaan puncak haji. - Foto : Kemenag
Waktu Baca : 2 minutes

JAKARTA, TANHANANEWS.COM — Perwakilan delapan kloter dari embarkasi Medan Kualanamu (KNO) berkesempatan meninjau tenda-tenda tempat menginap di Arafah dan Mina jelang sepekan sebelum pelaksanaan puncak haji.

Melalui keterangannya, Kamis, 22 Juni 2023, mereka melihat fasilitas-fasilitas bagi jemaah mulai dari tenda, kasur, toilet, hingga ketersediaan air minum.

Ketua Forum Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Dan Umrah (KBIHU) Sumatra Utara Ilyas Halim yang tergabung dalam kloter 6 (KNO-06) mengatakan ada delapan kloter yang akan menempati Maktab 52 di Mina. Kloter tersebut meliputi KNO-06 hingga KNO-13.

“Untuk KNO-06 kita sudah cek, ada 360 orang tapi tenda yang disediakan kapasitasnya hanya dua ratusan, pokoknya kurang 91 tempat tidur lagi. Inilah yang mau kita tunggu di mana posisi mau ditaruhkan,” ujar Ilyas kepada tim MCH saat di Maktab 52, Sektor Asia Tenggara, Mina, pada Rabu, 21 Juni 2023.

Secara umum, Ilyas memuji fasilitas bagi jemaah. Kualitasnya memuaskan. Hanya saja, ia menggarisbawahi soal kepadatan tenda.

Jemaah akan kesulitan meletakkan barang bawaan. Selain itu ukuran kasur akan kurang memadai untuk jemaah bertubuh gemuk.

“Jadi memang ini fasilitas luar biasa. Tapi yang tidak biasanya itu masalahnya, kepadatan,” kata Ilyas.

Petugas haji daerah KNO-06 Ihsan Satrya Azhar menambahkan pihaknya akan memberi pengarahan kepada jemaah mengenai situasi di Mina maupun Arafah. Di antaranya, tentang barang bawaan pribadi.

“Jemaah nanti bawa tas jinjing saja. Atau, yang dari Medan Kualanamu kan jemaah dikasih tas jinjing yang bahan goni. Dua pakaian,” ujar Ihsan.

Puncak haji akan dimulai pada 8 Zulhijah 1444 H atau 26 Juni 2023. Pada tanggal itu jemaah haji akan diberangkatkan dari Makkah menuju Arafah.

Pada 9 Zulhijah (27 Juni), jemaah akan wukuf di Arafah. Lalu, malamnya ke Muzdalifah dan pada 10 Zulhijah atau 28 Juni jemaah sudah bertolak untuk mabit (bermalam) di Mina selama 2-3 hari dan melempar jumrah.

Baik di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina), jemaah haji Indonesia ditempatkan di 70 maktab. Tiap maktab terdiri dari sejumlah tenda besar yang memuat sekitar 7-8 kloter.

KEMENAG