Sinergi Pelindo-INA Segera Mulai Transformasi Pelabuhan Belawan

Pelindo Segera Memulai Transformasi Belawan - Foto : PELINDO
Waktu Baca : 2 minutes

JAKARTA, (Tanhananews) — Pelabuhan Belawan harus meningkatkan kinerja dan kapasitasnya agar segera masuk ke dalam ekosistem logistik global.

Hal tersebut disampaikan oleh Stafsus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga, di Jakarta, dalam keterangannya, dikutip dari Pelindo.

“Bergabung dalam ekosistem logistik global merupakan langkah strategis agar Pelabuhan Belawan dapat melayani pengangkutan barang secara langsung (direct call) ke negara tujuan,” kata Arya.

PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo sendiri melalui kerjasama dengan konsorsium INA (Indonesia Investment Authority) segera memulai langkah-langkah transformatif untuk pengembangan dan pengoperasian Pelabuhan Belawan di Medan, Sumatra Utara. 

Selama ini, 95% ekspor dari Sumatra harus transit ke negara lain sebelum bisa diangkut ke negara tujuan. Pada tahun 2021, hampir separuh peti kemas ekspor asal Sumatra dikapalkan menuju Malaysia. Separuh sisanya diangkut ke Singapura, Thailand, Taiwan, dari Myanmar.

Dari sini, peti kemas dipindahkan ke kapal yang lebih besar, baru kemudian dibawa ke lebih dari 30 negara tujuan ekspor. 

Keharusan transit ini membuat eksportir musti menanggung biaya sea freight yang mahal dan waktu tempuh lebih lama.

Selain itu negara juga harus menghabiskan lebih banyak devisa karena sebagian besar jasa pengapalan barang (sewa kapal, asuransi, biaya sandar, dan lain-lain) dibayar dalam mata uang asing. 

Langkah transformatif 

Selain menggandeng mitra strategis, pembenahan infrastruktur dasar juga akan dilakukan, seperti penambahan peralatan bongkar muat seperti Quay Container Crane atau QCC (alat bongkar muat peti kemas di dermaga), dan Rubber Tyred Gantry Crane (RTG, alat bongkar muat peti kemas di CY).  

Sejumlah langkah transformatif juga akan dilakukan, melalui optimalisasi infrastruktur, peningkatan kinerja operasional, dan penerapan integrasi sistem IT.

Dengan demikian diharapkan, kinerja bongkar muat pelabuhan dapat meningkat, waktu sandar kapal (port stay) bisa berkurang, dan biaya logistik jadi semakin murah. 

Dengan berbagai jurus itu, volume dan kapasitas Pelabuhan Belawan akan meningkat. Secara bertahap, kapasitas pelabuhan peti kemas terbesar di Sumatra itu akan naik dari 700.000 TEUs menjadi 1,4 juta TEUs per tahun.