Rupiah Melemah Seiring Sinyal Tapering Akhir Tahun Ini

Ilustrasi - Teller menunjukkan uang rupiah yang ditransaksikan di Kantor Pusat BNI, Jakarta. ANTARA FOTO:Sigid Kurniawan:kye.
Waktu Baca : 2 minutes

TANHANANEWS.COM, Jakarta — Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (23/9/2021) pagi melemah seiring sinyal tapering dari The Fed bahwa program pengurangan pembelian aset oleh bank sentral AS itu akan dilakukan pada akhir tahun ini.

Rupiah pagi ini bergerak melemah 15 poin atau 0,11 persen ke posisi Rp14.258 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.243 per dolar AS.

“Rupiah berpotensi melemah hari ini terhadap dolar AS karena indikasi tapering berpeluang terjadi pada akhir tahun ini dari pernyataan Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell pada saat mengumumkan hasil rapat dini hari tadi,” kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis, mengutip dari ANTARA.

Ariston menyampaikan, nilai tukar mata uang utama dan regional terlihat mengalami tekanan terhadap dolar AS pada pagi ini.

Dalam rapat The Fed, Powell juga mengatakan bahwa tapering kemungkinan akan selesai pada pertengahan 2022 dan kenaikan suku bunga acuan baru akan terjadi setelah proses tapering selesai.

“Ini artinya The Fed membuka kemungkinan kenaikan suku bunga lebih cepat dari perkiraan sebelumnya,” ujar Ariston.

Di sisi lain, lanjut Ariston, dari dalam negeri, situasi pandemi yang membaik bisa membantu menahan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air pada Rabu (22/9) bertambah 2.720 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,2 juta kasus.

Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 149 kasus sehingga totalnya mencapai 140.954 kasus.

Sementara itu, jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 5.356 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,01 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 49.662 kasus.

Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 82,11 juta orang dan vaksin dosis kedua 46,5 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.

Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi melemah ke kisaran Rp14.280 per dolar AS dengan potensi penguatan di kisaran Rp14.230 per dolar AS.

Pada Rabu (22/9) lalu, rupiah melemah 5 poin atau 0,04 persen ke posisi Rp14.243 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.238 per dolar AS.

ANTARA