JAKARTA, (Tanhannews) — Dalam memenuhi komitmennya untuk berperan dan siap dalam pengamanan perairan di kawasan internasional, Bakamla RI yang diwakili oleh Direktur Operasi Laut Laksma Bakamla Friche Flack, M.Tr.Opsla., menghadiri forum Indian Ocean Rim Association’s (IORA) berlangsung di Colombo, Sri Lanka beberapa hari lalu, sebagaimana keterangan Bakamla RI, Jumat (24/3/2023).
Dalam kesempatan tersebut Laksma Bakamla Friche Flack, M.Tr.Opsla., menyampaikan perkembangan terkini dan usulan kerja sama di masa mendatang, khususnya di ranah Kelompok Kerja Keamanan dan Keselamatan Maritim (Working Group in Maritime Security and Safety – WGMSS).
Dihadapan 18 peserta dari 23 negara anggota IORA yang hadir, Laksma Bakamla Friche Flack memaparkan upaya Bakamla RI di ranah WGMSS, diantaranya: penyelenggaraan Maritime Security Desktop Exercise (MSDE) di tahun 2021 dan 2023 bersama Australia Border Force (ABF) yang juga turut dihadiri oleh negara anggota IORA.
Kemudian melaksanakan Program Peningkatan Kapasitas yang merupakan salah satu pilar dalam Heads of Asian Coast Guard Agencies Meeting (HACGAM) yang juga turut dihadiri oleh perwakilan negara anggota IORA; dan juga pelaksanaan Pelatihan Visit, Board, Search, and Seizure (VBSS).
Hadir dalam pertemuan Ke-3 IORA perwakilan negara anggota, Indonesia, Sri Lanka, Yaman, Thailand, Tanzania, Afrika Selatan, Somalia, Seiselensa, Mozambik, Australia, India, Iran, Kenya, Malaysia, Madagaskar, Perancis, Mauritius, dan Maladewa.
Pertemuan yang berlangsung sejak Selasa, 21 Maret 2023 hingga hari ini, Jumat, membahas isu maritim yang terjadi di negara-negara anggotanya.
Wilayah Tepi Samudra Hindia atau Indian Ocean Rim, menghadapi banyak tantangan keamanan dan keselamatan maritim, baik dalam bentuk tradisional dan non-tradisional. Hal tersebut termasuk aksi pembajakan, perampokan bersenjata di laut, kejahatan terorganisir transnasional seperti penyelundupan manusia, perdagangan manusia dan perdagangan narkoba, serta perdagangan gelap satwa liar, IUU fishing, polusi di laut, eksploitasi sumber daya laut yang berlebihan, dan pengangkutan bahan berbahaya secara ilegal.
Perubahan iklim dan perusakan keanekaragaman hayati laut juga menantang keselamatan dan keamanan Samudera Hindia.
Tanpa disadari, infrastruktur penting turut terhubung ke laut yang rentan secara fisik, digital, dan lingkungan. Dalam hal ini, negara-negara anggota IORA sepakat sumber daya laut perlu dilindungi.
Bakamla RI yakin, bahwa kolaborasi di antara negara-negara anggota IORA akan mengarah pada Samudera Hindia yang aman, terjamin, sejahtera, dan berkelanjutan untuk kemakmuran negara-negara anggota dan non-anggota di kawasan.
BAKAMLA RI | EDITOR : EDDY PRASETYO