Menteri Basuki Lepas Kepulangan Kaisar Jepang Naruhito

Pemerintah Indonesia melalui Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melepas kepulangan Kaisar Jepang Naruhito dan Permaisuri Masako di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Banten, pada Jumat, 23 Juni 2023.- Foto : Kementerian PUPR
Waktu Baca : < 1 minute

JAKARTA, TANHANANEWS.COM — Pemerintah Indonesia melalui Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melepas kepulangan Kaisar Jepang Naruhito dan Permaisuri Masako di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Banten, pada Jumat, 23 Juni 2023.

Rombongan Kaisar Jepang Naruhito lepas landas dari Bandara Soetta sekitar pukul 11.00 WIB menuju Tokyo, Jepang. 

Kunjungan ini merupakan kunjungan perdana Yang Mulia Kaisar Naruhito ke Indonesia sejak naik takhta pada 1 Mei 2019, atas undangan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi saat berkunjung ke Tokyo pada 2022.

Menteri Basuki sebelumnya juga menjemput Kaisar Naruhito pada Sabtu, 17 Juni 2023 lalu dan berada di Indonesia hingga 23 Juni 2023.

Selain ke Jakarta, Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako juga berkunjung ke Bogor, Bekasi, dan Yogyakarta. 

Menteri Basuki menyampaikan ucapan terimakasih kepada Kaisar Jepang atas kunjungannya ke Indonesia dan berharap dapat kembali ke Indonesia saat perhelatan 10th World Water Forum tahun 2024 di Bali.

Dalam kunjungannya ke Yogyakarta pada Rabu 21 Juni 2023, Menteri Basuki mendampingi kunjungan Kaisar Naruhito ke Balai Teknik Sabo . 

Menteri Basuki mengungkapkan bahwa kunjungan ke Balai Teknik Sabo ini karena Kaisar Naruhito memiliki ketertarikan di bidang pengelolaan sumber daya air, sehingga beliau berkeinginan untuk melihat perkembangan teknologi sabo yang berasal dari Jepang tersebut di Indonesia.

“Beliau juga berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut, karena dengan implementasi teknologi sabo di Indonesia ini, Jepang juga mendapatkan feedback untuk memperbaiki dan meningkatkan teknologinya,” ujar Menteri Basuki. 

Sabo berasal dari dua kata Jepang yaitu Sa yang berarti pasir dan Bo yang berarti pengendalian.

Teknologi sabo adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengantisipasi aliran debris dan pengendalian sedimen dalam suatu bentang alam, khususnya sungai pada gunung.

Turut hadir mendampingi Menteri Basuki, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan, Endra S. Atmawidjaja.

REDAKSI | EDITOR: EDDY PRASETYO