JAKARTA, TANHANANEWS.COM — Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Supriyadi menyampaikan Hari Raya Suci Asadha merupakan peringatan atas sebuah peristiwa suci yang terjadi di masa kehidupan Buddha Gautama dimana beliau menyampaikan ajaran Dhamma Buddha untuk pertama kalinya.
Hal tersebut disampaikan oleh Supriyadi saat menghadiri peringatan Hari Raya Suci Asadha 2567 Tahun Buddha dengan gelaran Asalha Mahapuja dan dikuti oleh sekitar 6.000 umat Buddha dari seluruh daerah di Indonesia dan manca negara bertempat di Taman Lumbini Candi Borobudur, pada Minggu, 23 Juli 2023.
“Buddha Gautama mengajarkan kepada umat manusia agar umat Buddha dapat meraih kebahagiaan sejati. Umat Buddha diajarkan untuk menyadari dan mengakui bahwa fenomena kehidupan tentang adanya penderitaan,” ujar Supriyadi, dalam keterangannya, Senin, 24 Juli 2023.
Menurut Supriyadi dalam ajaran Buddha, kesadaran itulah jalan yang membebaskan manusia dari penderitaan, yaitu mengakhiri cara hidup yang ekstrim dalam pemuasan nafsu.
“Kata kunci yang diajarkan adalah memutus sebab penderitaan,” tambahnya.
Supriyadi menambahkan peringatan Asadha mengingatkan umat Buddha untuk memperkuat dan memperdalam ketakwaan umat kepada Buddha Dharma dan memberikan penekanan akan pentingnya pengetahuan dan pembelajaran dalam kehidupan sebagai umat Buddha.
Bhante Sri Pannavaro Mahathera dalam ceramah Dhamma-nya mengingatkan untuk melenyapkan penderitaan dengan melakukan sila, samadhi dan panna.
“Berdanalah dengan kesadaran, berdanalah dengan Sati Sampajanna, karena dengan berdana bisa praktek Sila, Samadhi dan Panna. Sila, Samadhi dan Panna itulah praktek jalan Arya berunsur delapan, jalan untuk menyelesaikan penderitaan,” tutur Bhante Pannavaro.
Sebelumnya pada siang hari, para peserta juga telah melakukan prosesi Puja atau jalan kaki dari Candi Mendut ke Candi Borobudur sambil melantunkan Parita Suci.
Dalam prosesi tersebut, peserta mengantarkan Relik Guru Agung Buddha Gautama dari Candi Mendut sampai ke Candi Borobudur menggunakan Kereta Kencana Mahadhatu. Kereta kencana ini didesain langsung oleh Bhikkhu Sri Pannavaro Mahathera atau yang biasa dikenal Bhante Pannavaro.
REDAKSI | EDITOR: EDDY PRASETYO