TANHANANEWS.COM, JAKARTA — Panglima Daerah Militer (Pangdam) XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa melaksanakan pemeriksaan rutin kesiapan personel, perlengkapan perorangan, perlengkapan satuan, dan alat utama sistem senjata (alutsista) di Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan (Satgas Pamrahwan) 2 Kompi Batalyon Infanteri Raider Khusus (Yonif RK) 762/Vira Yudha Sakti (VYA) di Sorong, Papua Barat, Selasa (25/5/2021).
Dalam pemeriksaan rutin itu, Cantiasa meninjau kesiapan personel, perlengkapan perorangan, perlengkapan satuan, dan alat utama sistem senjata (alutsista) di Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan (Satgas Pamrahwan) 2 Kompi Batalyon Infanteri Raider Khusus (Yonif RK) 762/Vira Yudha Sakti (VYA).
“Saya berharap pada pemeriksaan tingkat Mabes TNI ini semuanya sudah dalam kondisi siap operasi,” kata Cantiasa kepada jajarannya saat pemeriksaan kesiapan operasi berlangsung di lapangan upacara Yonif RK 762/YVS, Sorong, sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Cantiasa menerangkan kesatuan operasi, termasuk satuan tugas dan para prajurit harus selalu siap menjaga daerah-daerah rawan di Papua Barat.
“Daerah rawan termasuk di Papua merupakan wilayah NKRI yang memiliki nilai strategis bagi kedaulatan negara dan berpengaruh terhadap aspek pertahanan negara, serta menjadi taruhan bagi harga diri bangsa sehingga perlu dijaga dan diamankan dengan sebaik-baiknya,” terang Cantiasa.
Kesiapan itu, antara lain ditunjukkan dengan, pemahaman prajurit mengenai karakteristik daerah operasi, kearifan lokal, dan pengetahuan memprediksi atau memperkirakan keadaan taktis/keadaan medan, kata Cantiasa.
Dalam kegiatan itu, Cantiasa tidak hanya memeriksa langsung kesiapan prajurit dan persenjataan yang digunakan Satgas Pamrahwan 2 Kompi Batalyon Infanteri Raider Khusus 762/YVS, tetapi juga mendengar paparan mengenai kesiapan operasi dari Komandan Brigif 26/GP Kolonel Inf Faisol Izuddin Karimi.
Cantiasa pada kesempatan itu memberi pesan kepada para prajurit yang menjaga daerah rawan di Papua Barat.
“Setiap prajurit harus memahami setiap tugas yang diberikan. Hal tersebut dapat dilakukan melalui diskusi dalam tim untuk menjabarkan setiap perintah yang diberikan. Setiap prajurit tidak boleh ragu untuk bertanya ataupun memberi saran terkait tugas yang akan dilaksanakannya,” kata Cantiasa.
Sumber : ANTARA