JAKARTA, TANHANANEWS.COM — Rusanah binti Tengku Badai, nenek berusia 80 tahun yang suka dipanggil Hajjah Rusanah ini berasal dari Kampung Tungkop, Indra Jaya – Caleu, Aceh. Tahun ini menunaikan ibadah haji untuk kali kedua.
Pada Kamis, 23 Juni 2023 lalu, Nenek Hajjah Rusanah kepada Media Center Haji atau MCH bercerita tentang pengalamannya berhaji pada masa dulu dan sekarang.
Dia sampaikan bahwa pertama kali menunaikan ibadah haji pada 2022 dengan menyebutnya dua tahun sebelum peristiwa Tsunami Aceh.
“Saat itu, langsung di atas lantai tidurnya. Sekarang di hotel kasih kasur satu orang satu. Kamarnya dibersihkan oleh petugas kebersihan dari banglades,” ujar Nenek Hajjah Rusanah.
Dia juga berkisah bahwa ongkos naik hajinya yang pertama setara 330 gram emas.
“Saat itu, menjual beberapa petak sawah,” ungkapnya.
Saat berangkat haji dulu, Nenek Hajjah Rusanah juga harus membawa beras. Dia masukkan beras itu ke tas besar yang dibawanya. Adapun kompor untuk memasak, dia mengaku beli setibanya di Tanah Suci.
“Tahun ini murah sekali ongkosnya. Karena saya dilayani sejak dari Sigli sampai Banda Aceh, sampai Madinah, sampai ke pulang lagi ke sini (Makkah),” ceritanya.
“(Bayar) 50 juta masih murah karena semua kebutuhan kami dapat, dikasih makanan, nasi dan buah-buahan juga. Tidur pun kami nyaman di sini, tidak seperi di kampung. Seprei pun diganti hampir setiap hari,” sambungnya.
“Ongkos 50 juta belum apa-apa, masih lumayan lah. Selalu dikasih makanan. Kalau (ongkos) sekarang setara 66 gram emas semuanya, sudahlah memadai,” lanjutnya lagi.
Nenek Hajjah Rusanah juga mengenang masa lalunya, saat mendaftar haji pada 2002. Menurutnya, saat itu masih mudah.
Saat itu ketika sudah membayar, ikut manasik tahun itu juga, lalu berangkat. Sementara saat ini masih harus antri lama,
“Masa haji dulu juga puas saya. Untuk haji sekarang ini, lebih puas lagi saya. Sangat menyenangkan ibadah haji saat ini, begitu juga pada masa dulu,” tandasnya.
KEMENAG