Afrika Selatan Cabut Pembatasan Setelah Gelombang Ketiga COVID-19 Dinyatakan Turun

Afrika Selatan di Mercusuar Donkin. Port Elizabeth. instagram.com:ohkaycosplay2476:
Waktu Baca : 2 minutes

TANHANANEWS.COM, Jakarta — Afrika Selatan pada Minggu (25/7/2021) mencabut pembatasan pergerakan warga antra provinsi warganya seperti disampaikan Presiden Cyril Ramaphosa, gelombang ketiga virus corona mungkin telah mencapai puncaknya.

Negara paling maju di Afrika, yang menyumbang lebih dari sepertiga dari total infeksi dan 40% kematian akibat COVID-19 di benua itu, telah mengalami gelombang infeksi ketiga yang parah selama sebulan terakhir didorong oleh varian Delta. Namun jumlah kasus mulai menurun dalam beberapa hari terakhir.

“Angka terbaru menunjukkan bahwa kita sebagian besar telah melewati puncak gelombang ketiga infeksi,” kata Ramaphosa dalam pidato yang disiarkan televisi. Namun ia tetap memperingatkan bahwa beberapa provinsi masih taerjadi peningkatan kasus.

Ramaphosa menurunkan status negara itu ke “level 3 yang disesuaikan'” dalam sistem lima-level kedaruratan COVID-19 dan status baru itu berlaku seketika.

Di bawah level 3, orang dapat melakukan perjalanan antar provinsi untuk bersantai. Ramaphosa juga mengumumkan bahwa jam malam akan dimulai satu jam kemudian pada pukul 10 malam. Itu masih akan selesai pada jam 4 pagi.

Penjualan alkohol dari gerai ritel akan diizinkan dari Senin hingga Kamis dan restoran juga akan diizinkan untuk menyajikan minuman keras, katanya.

Namun, pembatasan yang diberlakukan pada pertemuan di dalam dan di luar ruangan tetap diberlakukan.

Tingkat infeksi, setelah mencapai puncaknya sekitar 26.500 kasus per hari pada awal Juli, telah menurun menjadi rata-rata sekitar 12.000 per hari dalam tujuh hari terakhir.

Provinsi Gauteng yang dilanda paling parah, rumah bagi kota terbesar di Afrika Selatan Johannesburg, melaporkan penurunan tajam dalam kasus baru.

Pemerintah juga akan membuka vaksinasi COVID-19 untuk orang-orang dalam kelompok usia 18 hingga 34 mulai 1 September, kata Ramaphosa.

Afrika Selatan akan mendapatkan 31 juta dosis vaksin

Afrika Selatan akan mendapatkan 31 juta dosis vaksin Pfizer Inc dan Johnson & Johnson selama tiga bulan ke depan yang akan memastikan negara itu memiliki cukup vaksin hingga akhir tahun, katanya.

Afrika Selatan sejauh ini baru memvaksinasi lengkap 4 persen populasinya yang mencapai sekitar 60 juta orang.

Ramaphosa mengatakan pemerintahnya akan memberikan 350 rand (sekitar Rp341 ribu) per bulan sebagai bantuan kepada mereka yang terkena dampak pembatasan COVID-19.

Sumber : Reuters