JAKARTA, TANHANANEWS.COM — Rangkaian kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN akan dilaksanakan pada 10-11 Mei 2023, di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pertemuan akan dihadiri Kepala Negara/Kepala Pemerintahan negara-negara ASEAN, termasuk Timor Leste sebagai negara anggota ke-11 ASEAN dengan status observer sesuai hasil KTT ke-40 dan ke-41 di Kamboja.
KTT ke-42 ASEAN sendiri merupakan yang pertama dari dua KTT ASEAN di bawah Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023.
Pada KTT pertama pada Mei ini, fokus bahasan para Pemimpin ASEAN adalah isu-isu internal ASEAN serta isu-isu penting di kawasan dan di luar kawasan.
Sementara di KTT ke-43 yang direncanakan pada bulan September di Jakarta mendatang, akan dihadiri oleh para Pemimpin ASEAN dan Pemimpin Negara Mitra ASEAN.
KTT ASEAN ke-43 akan membahas perkembangan dan penguatan kerja sama ASEAN dengan mitra eksternal.
Dalam keterangannya, Sabtu, 29 April 2023 disebutkan bahwa pertemuan di Labuan Bajo pada bulan Mei mendatang terdiri dari beberapa rangkaian pertemuan.
“Terdapat delapan pertemuan dalam dua hari penyelenggaraan KTT ke-42 ASEAN dimana Bapak Presiden akan memimpin 7 dari 8 pertemuan tersebut” ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi seusai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden RI mengenai persiapan pelaksanaan KTT ke-42 ASEAN pada 27 April 2023.
Pertemuan yang akan dipimpin Presiden Joko Widodo nanti saat KTT adalah Sesi Pleno; pertemuan dengan wakil-wakil dari ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA), ASEAN Youth, ASEAN Business Advisory Council (ABAC), dan High-Level Task Force on ASEAN Community Post-2025 Vision (HLTF-ACV); sesi retreat KTT; dan KTT ke-15 Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT).
Satu pertemuan lainnya yaitu KTT ke-15 Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) secara rotasi akan dipimpin oleh Perdana Menteri Malaysia.
Lebih lanjut, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah menyampaikan “Beberapa isu yang akan dibahas dalam KTT ke-42 ASEAN antara lain penguatan institusi ASEAN, penyusunan Visi ASEAN Pasca 2025, perkembangan di Myanmar, pemulihan ekonomi pasca pandemi, penguatan arsitektur kesehatan di kawasan, serta isu penting lainnya di kawasan dan luar Kawasan.”
KTT ke-42 ASEAN juga diharapkan menghasilkan sejumlah dokumen antara lain Statement Pemimpin ASEAN mengenai penguatan institusi ASEAN, Visi ASEAN pasca-2025, penanganan kejahatan perdagangan orang (TPPO), pelindungan pekerja migran dan keluarganya di masa krisis, kesehatan, ekosistem kendaraan listrik, serta pengembangan jejaring desa ASEAN.
Para Pemimpin ASEAN juga akan memenuhi undangan Presiden RI pada Sunset Viewing dan Welcoming Dinnerpada 10 Mei 2023. Spouse Programme akan pula dipersiapkan sebagai rangkaian program bagi para Pendamping Pemimpin ASEAN.
Selain itu, side event berupa Festival Rakyat oleh Kementerian BUMN dan Kemenparekraf juga akan berlangsung pada 9-13 Mei 2023 yang mencakup berbagai showcase produk UMKM lokal, beach clean-up dan pertunjukan budaya.
Pelaksanaan KTT ke-42 ASEAN akan menjadi kesempatan yang baik untuk mempromosikan kawasan destinasi pariwisata super prioritas di Indonesia timur ini, baik bagi publik di kawasan maupun secara global.
Pertemuan juga diharapkan akan turut menggiatkan industri pariwisata di Labuan Bajo, khususnya pasca pandemi Covid-19.
Sumber: Kementerian Luar Negeri RI | EDITOR: EDDY PRASETYO