TANHANANEWS.COM, Jakarta — PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) telah menyelesaikan pemetaan potensi sumber daya yang ada di enam desa penyangga The Mandalika Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) antara lain Desa Kuta, Sukadana, Mertak, Prabu, Rembitan dan Sengkol.
Kegiatan pemetaan sendiri dilakukan sejak akhir bulan Januari hingga Mei 2021, dengan melibatkan Tim Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata (P3TA) Universitas Mataram, sebagaimana keterangan persnya Rabu (29/9/2021).
Kegiatan pemetaan dilaksanakan menggunakan metode observasi, survei, wawancara mendalam, dan Focus Group Discussion (FGD) dengan responden mewakili seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang gender, usia, budaya, agama, atau disabilitas dalam semua kegiatan dan perumusan permasalahan yang ada di setiap desa.
Adapun ruang lingkup pemetaan meliputi sejumlah aspek antara lain pariwisata dan ekonomi kreatif, pertanian, perikanan, peternakan, manajemen usaha serta keuangan.
VP Corporate Secretary ITDC I Made A. Dwiatmika menyampaikan, “Pemetaan potensi sumber daya ini adalah kajian yang kami lakukan dengan sungguh-sungguh sehingga melibatkan konsultan yang merupakan akademisi agar mendapatkan hasil yang independensinya tinggi”
“Artinya, hasil dari pengkajian ini berdasarkan real field dan real survey. Kami yakin output kajian ini dapat membantu kami dalam mengambil kebijakan dan keputusan dalam menjalankan program-program bagi masyarakat sesuai potensi yang dimiliki masing-masing desa penyangga,” imbuhnya.
Program ini berlangsung sebagai bagian dari Mandalika Urban and Tourism Infrastructure Project (MUTIP) yang pendanaannya didukung oleh Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dengan tujuan menciptakan destinasi pariwisata baru yang menginklusi pemberdayaan komunitas lokal di sekitarnya.
Pemetaan potensi ini juga berfungsi untuk mengukur kesesuaian program-program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang telah dilaksanakan ITDC sejak tahun 2016 dengan kebutuhan real masyarakat desa penyangga The Mandalika.
Dari pemetaan potensi yang dilakukan, telah terindentifikasi sejumlah kegiatan yang bisa dilakukan dalam rangka mengembangkan sektor unggulan di wilayah desa penyangga di masa datang.
Misalnya pelatihan aksesoris berbasis cangkang kerak dan olahan sampah organik, pelatihan dan pendampingan pengolahan produk berbasis pertanian, perikanan, dan peternakan, pelatihan dan fasilitasi sertifikasi produk serta pelatihan manajemen usaha, dan pelatihan dan pendampingan Lembaga Keuangan Mikro.
Disamping itu, berdasarkan pemetaan, diperoleh kesimpulan bahwa pentingnya keterlibatan dan peran dari stakeholder lain dalam membangun SDM di enam Desa Penyangga The Mandalika.
Made menilai dengan adanya kajian ini kami dapat melihat banyak sekali hal yang dapat dikembangkan dan dilakukan untuk pemberdayaan masyarakat desa penyangga yang perlu melibatkan banyak pihak.
“Misalnya, pelatihan dan pendampingan peningkatan keterampilan ekonomi kreatif membutuhkan peran-peran stakeholder pemerintah seperti instansi kedinasan bidang Koperasi dan UKM, Pariwisata, dan perangkat desa,” ujar Made
“Sehingga kedepannya, kami ingin menggandeng lebih banyak pihak, baik dari pemerintah daerah maupun pusat, civitas akademia, serta LSM untuk berkolaborasi dalam meningkatkan capacity building SDM di Desa Penyangga The Mandalika kedepan,” pungkasnya.
ITDC – THE MANDALIKA | Editor : Eddy Prasetyo