JAKARTA, (Tanhananews) — Arifah Azizah Auliana, dalang remaja siswa kelas 3 MTs Muhammadyah Wedi, Klaten, siap menggelar lakon ‘Kikis Tunggarana’ di Joglo Tumiyono, Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (01/4/2023) mulai pukul 20.00 WIB.
Penampilan yang direncanakan sekita tiga jam tersebut kali pertama setelah hampir tiga tahun tidak mendalang karena pandemi Covid-19 dan merupakan bagian dari program Seni Agawe Santosa yang didukung Bank Jateng dengan pelaksana Rosan Production pimpinan Butet Kartaredjasa.
“Rencana tampil tiga jam, tapi mungkin bisa lebih kalau terjadi interaksi dengan penonton,” kata Riyadi Setyawan, penata iringan, penata gending, dan penyusun naskah saat dihubungi, Selasa (28/3/2023), dikutip dari KRJOGJA, Rabu.
Riyadi menyebutkan, keponakannya tersebut sudah mendalang sejak kelas 4 SD di berbagai pelosok Klaten seperti Prambanan, Candi Kembar, Candi Plaosan, dan sejumlah tempat lain. Hanya Covid-19 yang menghentikan aktivitasnya mendalang.
Arifah memang berasal dari keluarga seni. Simbah-simbahnya berkesenian, tak kurang Riyadi juga mendalang. Putri pasangan Suradi dan Nilawati itu terpacu semangatnya setelah lolos program Seni Agawe Santosa.
Apalagi setelah mendengarkan ceramah Butet Kartaredjasa tentang genetik kebudayaan di Indonesia. Seni tak akan hilang, tetap hidup. Siapa lagi kalau bukan kita yang ‘nguri-uri’?
“Itu berpengaruh besar bagi Arifah. Saya yang dewasa saja ikut terpengaruh,” ujar Riyadi.
Memang Arifah masih sering tampil di panggung, meski tak selalu mendalang, karena bisa berkesenian lain termasuk bermain gamelan khususnya bersama kelompok Mustika Laras.
Untuk pentas Sabtu malam, Arifah berupaya memberikan sebaik-baiknya untuk kembali menunjukkan kemampuannya mendalang.
Meski tetap berbasis klasik, akan ada penataan gending dan untuk lebih menarik perhatian penonton menampilkan ‘flashback’ dengan bintang tamu Arifin Penthor.
KRJOGJA