KSAD Andika Perkasa Ingatkan Jajarannya Jaga Kesehatan dan Pola Makan

KASAD Jenderal Andika Perkasa CNN Indonesia:Andry Novelino)
Waktu Baca : 2 minutes

TANHANANEWS.COM, Jakarta — Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mengingatkan anak buahnya agar menjaga kesehatan dan pola makan. Dia bahkan sempat memanggil beberapa prajurit yang dia sebut berbadan gembrot.

Hal ini dia lakukan saat menggelar Apel Danrem Dandim di Mabes TNI AD yang juga ditayangkan di kanal YouTube resmi TNI AD.

Dalam kesempatan itu, Andika sempat memanggil jajaran Dandim bertubuh gembrot dan kurang proporsional untuk maju ke depan. Ada beberapa prajurit dari sejumlah Pangdam yang maju.

Mereka rata-rata memiliki berat badan 90 kilogram ke atas. Andika pun mencoba membandingkan kondisi para Dandim/Danrem ini dengan Pangdam Udayana Periode 2020, Mayjen TNI Kurnia Dewantara. Di usia 58 tahun Kurnia memiliki berat dan tinggi yang proporsional dan tampak sehat.

Tak hanya Kurnia, Andika juga memanggil Kapushubad Periode 2020-2021 Mayjen TNI Wahyu Agung. Di usia 57, kondisi badannya masih tampak prima.

Andika kemudian menyampaikan kekhawatirannya terhadap sejumlah prajurit TNI yang memiliki berat badan di atas rata-rata itu.

“Saya khawatir, ke depan harus dijaga. Saya tanya sudah berapa lama (berat badan naik). Kalau sudah lama kondisi tadi, saya menduga jangan-jangan diabetes itu minimal,” kata Andika, Selasa (29/6/2021).

Kata Andika, biasanya jika berat badan sudah naik akan muncul berbagai penyakit. Salah satunya diabetes yang bisa merembet ke penyakit lain.

Dia meminta agar semua prajuritnya bisa menjaga kesehatan. Mengingat dalam satu tahun ini saja dirinya telah menerima laporan sebanyak 539 prajurit TNI meninggal karena sakit.

“Tahun ini saja yang meninggal karena sakit, itu ada 539 kalau gak salah. Karena sakit ya. Dari itu yang sakitnya plus covid ada 58, jadi sebetulnya 500an itu ya benar-benar sakit berat,” kata dia.

Sakit yang diderita, kata Andika, macam-macam, dari mulai diabetes, gagal ginjal, jantung, hingga stroke.

“Itu semua bisa kita jaga. Intinya kita harus lebih saintifik dan punya tekad keras dalam ukur diri. Enggak boleh kita, ‘alah sekarang makan dulu besok olahraganya aja’. Kuncinya adalah bagaimana kita mengendalikan makan,” kata dia.

Sumber : CNNIndonesia