TANHANANEWS.COM, Jakarta — PT Elnusa Tbk (Elnusa) bersama PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) sukses melakukan Factory Acceptance Test (FAT) Prototype teknologi pengukuran laju alir dua fasa atau Two Phase Flow Meter pada Sabtu 16 Oktober 2021 yang lalu.
Acara FAT ini disaksikan langsung oleh kedua pihak yaitu Elnusa maupun PGE baik secara daring maupun luring di Workshop EFK Merak, Cilegon.
Kegiatan FAT ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama antara Elnusa bersama PGE. Elnusa Fabrikasi Kontruksi (EFK), anak perusahaan Elnusa, ditunjuk melakukan manufaktur pembuatan prototype Two Phase Flow Meter yang merupakan terobosan teknologi geothermal pertama di dunia.
Direktur Operasi PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) mengemukakan, “Dengan teknologi karya anak bangsa ini perusahaan bisa memonitor sumur saat produksi dan alat ini bisa memprediksi berapa lama produktivitas sumur geothermal. Semoga PGE bisa menemukan hal lain yang bisa dikembangkan kedepannya,” tambah Eko.
Sementara itu, Direktur Utama Elnusa, Ali Mundakir, menyampaikan bahwa kerja sama ini menjadi salah satu bentuk nyata sinergi antar anak perusahaan Pertamina Group dan menjadi potensi bisnis Elnusa juga PGE.
“Semoga pemanfaatan teknologi Prototype ini berjalan lancar sebagai uji operasi di lapangan panas bumi sebelum dapat dimanfaatkan secara luas dan menuju tahap komersialisasi. Kami harap alat ini nantinya akan dipakai secara masif di dalam operasionalisasi geothermal, baik di dalam negeri maupun luar negeri,” ujarnya.
Direktur Utama EFK, Estadi Budiatman, juga menambahkan, “EFK sebagai perusahaan manufaktur peralatan migas terkemuka dengan pelayanan solusi total, mampu menjawab tantangan untuk melakukan pembuatan manufaktur prototype pengukuran laju alir dua fasa yang merupakan hasil karya anak bangsa dalam pengembangan potensi energi baru terbarukan di Indonesia. Kami mohon dukungan dan doa restunya, agar semua proses dapat berjalan dengan lancar dan tepat waktu,” ucapnya.
Teknologi Two Phase Flow Meter merupakan inovasi pengembangan teknologi real time data untuk memastikan performa suatu sumur panas bumi sehingga dapat menjaga kualitas sumur. Alat ini juga sudah dalam proses paten di enam negara, antara lain Iceland, Turki, Filipina, dan New Zealand.
Setelah keberhasilan FAT, milestone berikutnya adalah mobilisasi dan instalasi prototype primarydan secondary element di PGE area Ulubelu.
Tentunya dilanjutkan dengan Site Acceptance Test (SAT), dan Proof of Concept (PoC). Ke depan melalui kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan perusahaan dalam pengembangan potensi energi baru terbarukan di Indonesia yang dapat mendorong transisi energi di Indonesia.
PERTAMINA | EDITOR : EDDY PRASETYO