Kasad Sebut Gaya Kepemimpinan Strategis Harus Miliki 6D

Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, S.E., M.M., memberikan kuliah umum secara tatap muka dan daring di Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), Cimahi, Jawa Barat pada Rabu (9/2/2022).- Foto : DISPENAD
Waktu Baca : 2 minutes

TANHANANEWS.COM, Jakarta — Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, S.E., M.M., memberikan kuliah umum secara tatap muka dan daring di Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), Cimahi, Jawa Barat pada Rabu (9/2/2022).

Dihadapan Civitas Academica Unjani, Kasad mengatakan bahwa untuk membangun lingkungan yang kondusif, aman dan nyaman maka membutuhkan gaya kepemimpinan yang starategis, sehingga seorang pemimpin harus membangun kapasitas dirinya sebagai pemimpin dengan 6D.

“Gaya Kepemimpinan strategis dalam membangun Green Human Resource Management harus memiliki 6D, yaitu dihormati, diidolakan, dikagumi, dicintai, diidamkan dan diharapkan,” ujar Kasad.

Pertama pemimpin yang dihormati, ungkap Kasad adalah pemimpin yang berani mengambil keputusan, karena pemimpin itu menunjukkan setiap langkahnya, memberikan ketauladanan dan memberikan contoh yang baik sehingga dapat mengembangkan organisasi itu dengan hal yang positif.

“Pemimpin itu berani mengambil keputusan, kalau keputusan itu benar berarti bagus, tapi kalau salah, masih bagus dari pada tidak berani sama sekali,” ujar Kasad.

Kedua diidolakan karena memang kepiawaiannya, idola karena memang apa yang dilakukannya tidak memberikan contoh-contoh yang tidak baik.

“Sekecil apapun kebaikan yang dilakukan akan menjadi riak kebaikan yang tidak pernah berujung, tetapi sekecil apapun keburukan dan kejelekan yang kita lakukan, itu akan menjadi warisan kejelekan berikutnya yang akan datang kepada kita,” katanya.

Gaya kepemimpinan yang ketiga yaitu pemimpin yang dikagumu, artinya kehadiran seorang pemimpin sangat dinanti-nantikan oleh anggotanya, sehingga apa yang terjadi kepada diri kita adalah gambaran apa yang kita lakukan dan perbuat kepada orang lain.

Kemudian kata Kasad, seorang pemimpin itu harus dicintai, di mana pemimpin yang baik itu memimpin dengan hati, lembut kepada anggota, rasa cinta dan kasih sayang. Jangan terlalu banyak berdialog dan berdiskusi untuk kepentingan bangsa dan negara tetapi lakukan.

“Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dicintai anak buahnya, tetapi lebih hebat lagi kalau pemimpin itu yang mencintai anak buahnya,” tuturnya

Selanjutnya pemimpin itu harus diidamkan, artinya kehadirannya selalu dinanti, menjadi penyejuk dalam setiap situasi. Pemimpin yang mengakar pada kehidupan Prajurit, karena dia sadar darimana dia berasal.

Terakhir papar Kasad, seorang pemimpin itu harus menjadi pemimpin yang diharapkan, artinya keberhasilan para pemimpin dalam menggerakkan roda organisasi melalui keputusan yang diambil tidak terlepas dari sikap anggota atau bawahan terhadap keputusan tersebut.

“Pemimpin itu harus mempunyai 4 ciri utama, dia harus punya imajinasi, inovasi, visi dan misi, dan dia harus punya cita-cita dan harapan, kalau tidak punya ini semua, maka jadi pemimpin itu biasa-biasa saja,” tegas Kasad.

Dalam kesempatan tersebut, selain memberikan edukasi, Kasad juga berpesan kepada seluruh peserta yang hadir agar selalu berbuat baik terhadap sesama dan jangan pernah menabur kebencian sedikitpun kepada orang lain.

“Orang yang bahagia belum tentu bermurah hati, tetapi saya belum melihat orang bermurah hati yang tidak bahagia, pasti dia bahagia,” pesan Kasad.

Sementara itu, Rektor Unjani Hikmahanto Juwana dalam sambutannya menyampaikan tiga hal mendasar dalam rangka mengingkatkan eksistensi Unjani di bidang pendidikan, di antaranya, pertama Hikmahanto berharap agar lulusan Unjani mendapatkan prioritas untuk menjadi anggota TNI AD melalui jalur rekrutmen SEPA PK TNI.

Kedua, Unjani bisa dijadikan tempat untuk mendidik prajurit TNI AD aktif guna meningkatkan kemampuan SDM di lingkungan TNI AD, dan yang ketiga ujarnya, TNI AD bisa memberikan tempat kepada mahasiswa-mahasiswi Unjani untuk melakukan magang, sehingga apabila ada mahasiswa yang ingin menjadi TNI AD sudah terbiasa dengan lingkungan kerja TNI AD.

“Kami ingin mengejar ketertinggalan kami (Unjani) berdasarkan tiga hal tersebut, kalau kami memiliki pembeda dengan universitas-universitas yang lain, kami yakin ke depan mampu bersaing dengan mereka,” kata Hikmahanto.

Hadir dalam acara tersebut di antaranya Ketua pengurus Yayasan Kartika Eka Paksi (YKEP), Wadan Kodiklatad, Danpussenarmed Kodiklatad, Aspers Kasad, Kasdam III/Siliwangi, Forkopimda Kota Cimahi serta Civitas Academica Unjani.

DISPENAD