Wakil Ketua MPR Ingatkan Perkuat Kolaborasi Bangkitkan Pariwisata

Sejumlah seniman mementaskan tembang mantra puja bakti Borobudur di kompleks Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jateng, Sabtu (3:4:2021). ANTARA FOTO:Anis Efizudin:aww.
Waktu Baca : 2 minutes

TANHANANEWS.COM, Jakarta — Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengingatkan kolaborasi dari pihak terkait, seperti kolaborasi antara pelaku industri pariwisata yang memiliki jaringan internasional dan pengelola wisata lokal, perlu diperkuat untuk membangkitkan sektor pariwisata sekaligus mendorong pertumbuhan perekonomian.

“Pelaku pariwisata yang memiliki jaringan internasional harus berkolaborasi dengan pengelola wisata lokal yang dikembangkan masyarakat, seperti di kawasan Borobudur ini, agar sektor pariwisata segera bangkit,” kata Lestari dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (15/4/2022).

Ia mengemukakan hal tersebut saat menjadi pembicara kunci dalam workshop Penguatan Pariwisata Pascapandemi COVID-19, di Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, Jumat.

Di samping itu, Lestari pun meyakini bahwa kolaborasi yang baik dari semua pihak akan mampu mencapai sejumlah target yang dicanangkan oleh sektor pariwisata nasional.

Lalu selain kolaborasi, dia menambahkan, peningkatan keterampilan para pelaku pariwisata juga diperlukan untuk menjemput peluang kebangkitan sektor pariwisata nasional.

Khusus di kawasan Borobudur, Lestari berharap para pemangku kepentingan dan masyarakat bisa memanfaatkan masa liburan Lebaran untuk berdagang dan menjajakan produk yang dimiliki, seperti sejumlah penginapan di Balkondes dan rumah tinggal yang dikelola masyarakat.

Pada dasarnya, menurut Lestari, sejumlah langkah perbaikan kebijakan di sektor pariwisata telah dilakukan oleh Pemerintah pascapandemi COVID-19 untuk membangkitkan sektor pariwisata sekaligus mendorong pertumbuhan perekonomian Tanah Air.

Contohnya, Pemerintah mengeluarkan kebijakan yang memperbolehkan masyarakat untuk mudik pada libur Idul Fitri 1443 Hijriah dan membuka kembali pintu untuk wisatawan mancanegara pada tahun 2022.

Dia berharap peluang tersebut bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat dan para pelaku usaha pariwisata untuk kembali bangkit.

“Dampak pandemi pada pariwisata di kawasan Borobudur saja sangat memprihatinkan, seperti dari biasanya dikunjungi 3,8 juta wisatawan per tahun, menjadi hanya 400 ribu per tahun. Kondisi serupa juga terjadi pada skala nasional. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI mencatat jumlah wisatawan mancanegara pada tahun 2019 adalah 16,1 juta jiwa, sedangkan pada 2020 adalah 4,05 juta jiwa. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 74,8 persen,” ujar Lestari.

Selanjutnya, Lestari menyampaikan sejumlah kawasan di Asia Pasifik saat ini sudah mulai kembali menggerakkan sektor pariwisata mereka pascapandemi.

Dengan demikian, dia berharap para pelaku pariwisata di Indonesia bisa belajar dari negara-negara Asia Pasifik perihal bagaimana mereka mampu bangkit dari dampak pandemi.

ANTARA