Terkait Insiden Depo Pertamina Plumpang Polri Periksa 24 Saksi

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan (kanan) didampingi oleh Karumkit Polri Brigjen Pol Hariyanto (kiri) dan Karo Dokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy (paling kiri) saat memberikan keterangan pers terkait identifikasi jenazah korban kebakaran di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (7/3/2023). ANTARA/Syaiful Hakim
Waktu Baca : 2 minutes

JAKARTA, (TANHANANEWS) — Terkait insiden di Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3/2023) lalu, Mabes Polri telah memeriksa 24 saksi untuk mengusut penyebab kebakaran tersebut.

Dikutip dari Antara, Selasa (7/3/2023) Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan saat jumpa pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa, mengatakan “Sampai saat ini telah dimintai keterangan sebanyak 24 orang saksi, dari sebelumnya 14 orang saksi. Jadi, ada penambahan 10 orang saksi”.

Menurut dia, 24 orang itu terdiri dari saksi pihak Pertamina dan masyarakat. Dengan rincian yaitu 8 operator dan supervisor, 2 sekuriti dan 14 warga.

“Ke-24 orang yang telah dimintai keterangan tersebut terdiri dari operator, supervisor sebanyak 8 orang. Kemudian sekuriti sebanyak 2 orang dan dari saksi warga sebanyak 14 orang sehingga jumlahnya ada 24 orang yang telah dimintai keterangan,” katanya.

Ramadhan menjelaskan saat ini Polri, TNI dan para pemangku kepentingan terus melakukan pencarian korban yang hilang.

Polri telah menurunkan alat berat dan unit K-9 atau anjing pelacak guna membantu pencarian korban.

Selain itu, Polri juga sudah mendirikan dapur umum, posko kesehatan statis serta tim kesehatan bergerak (mobile).

“Serta menurunkan tim trauma healing. Tim trauma healing ini menurunkan anggota Polwan bersama PMI untuk anak-anak korban kebakaran di Depo Pertamina Plumpang,” katanya.

Terkait antisipasi penjarahan, Ramadhan mengatakan, polisi sudah menurunkan sejumlah personel untuk menjaga rumah-rumah warga korban kebakaran yang ditinggal. Hal itu untuk menjaga aset yang belum rusak atau masih utuh dari kemungkinan terjadinya penjarahan.

“Tentu untuk menjaga aset-aset yang belum rusak atau aset yang utuh. Menjaga (dari) kemungkinan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.

Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, mengalami kebakaran pada Jumat malam (3/3) sekitar pukul 20.00 WIB. Api bisa dijinakkan sekitar pukul 23.00 WIB.

Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta menerjunkan 52 unit mobil pemadam dan sekitar 250 personel untuk membantu pemadaman di lokasi.

ANTARA