JAKARTA, (TanhanaNews) — Gedung Putih prihatin dengan aksi kekerasan yang terjadi di Jerusalem Rabu, 5 April 2023 dini hari (waktu setempat), ketika pasukan polisi Israel menyerbu Masjid Al Aqsa, menembakkan granat kejut pada warga Palestina yang membalas dengan melemparkan batu dan petasan.
Hal tersebut disampaikan oleh Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat John Kirby, Rabu, sebagaimana dilansir Voa Indonesia, Kamis, 6 April 2023.
Belum diketahui apa yang memicu polisi Israel menyerbu jemaah yang sedang beribadah pada bulan suci Ramadan, salah satu musim libur paling sensitif di kawasan itu.
Militan di Gaza menanggapi penyerbuan polisi Israel itu telah menembakkan roket ke bagian selatan Israel, memicu beberapa serangan udara Israel.
“Kami sangat prihatin dengan terus berlanjutnya aksi kekerasan ini, dan menyerukan kepada seluruh pihak untuk mencegah eskalasi lebih jauh. Merupakan hal yang sangat penting dibanding sebelumnya, agar Israel dan Palestina sama-sama menurunkan ketegangan dan memulihkan ketenangan. Saya kira kita (AS, red.) memiliki rekam jejak yang sangat baik saat menyikapi aksi kekerasan di seluruh dunia, juga kematian dan luka-luka warga dari berbagai keyakinan. Sebagaimana yang telah saya sampaikan tadi, kami sangat prihatin dan menyerukan kepada semua pihak untuk mencegah eskalasi lebih jauh. Kami telah sangat jelas tentang hal ini.”
Aksi kekerasan yang terjadi ketika warga Muslim merayakan bulan suci Ramadan dan warga Yahudi bersiap memulai Passover, sehingga memicu kekhawatiran akan meluasnya dampak aksi ini.
Kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem yang biasanya dipadati jemaah Muslim untuk melangsungkan ibadah, hari Rabu ini sepi.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan negaranya berupaya “meredakan ketegangan” di lokasi suci.
VOA INDONESIA