Dawet Hitam Minuman Khas Purworejo Diminati Pemudik

Seorang penjual dawet hitam di pinggir jalan raya Purworejo- Kebumen melayani pembeli. ANTARA:Heru Suyitno
Waktu Baca : < 1 minute

JAKARTA, TANHANANEWS.COM — Dawet hitam, minuman khas Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah (Jateng), yang dijajakan di lapak-lapak pinggir jalan raya Purworejo-Kebumen ternyata diminati para pemudik yang melintas.

Menurut Rini, salah seorang penjual dawet hitam warga Tasikmadu, Purworejo, pada Kamis, 27 April 2023 mengatakan pada masa Lebaran pembeli dawet hitam jauh lebih ramai dibanding hari-hari biasa.

“Pada masa Lebaran seperti ini pembeli lebih ramai karena banyak warga atau pemudik yang melintas di jalan ini dan ingin merasakan kesegaran dawet hitam ini,” katanya, dikutip dari ANTARA, Kamis.

Ia menuturkan peningkatan pembeli sangat terasa, pada hari normal rata-rata hanya membuat cendol sekitar satu kilogram pati, di masa Lebaran ini bisa membuat cendol sampai lima kilogram pati.

Rini menjelaskan cendol hitam ini dari bahan pewarna alami, yakni merang (tangkai padi) yang dibakar.

Selain cendol hitam, dawet khas Purworejo ini menggunakan santan kelapa, dan gula Jawa (merah). Harga dawet hitam rata-rata Rp5.000 per mangkok.

“Meskipun di masa Lebaran, harga dawet hitam tidak dinaikkan, kami tetap menjual dawet hitam Rp5.000 per mangkok sehingga sangat terjangkau,” katanya.

Seorang pembeli Heny menuturkan sudah menjadi kebiasaannya kalau melintas di perbatasan Purworejo-Kebumen ini membeli dawet hitam.

“Sekalian istirahat, kami menikmati kesegaran dawet hitam yang harganya sangat terjangkau ini,” kata pemudik yang mau berangkat ke Bandung ini. 

ANTARA