JAKARTA, TANHANANEWS.COM — Program Bantuan Pasang Baru Listrik atau BPBL untuk 2023 rencanakan mencapai sebanyak 125.000 rumah tangga penerima manfaat, setelah sebelumnya, pada 2022 tercatat sebanyak 80.000 rumah tangga di seluruh Indonesia mendapat BPBL dengan 18.071 diantaranya untuk masyarakat Jawa Timur.
Program BPBL merupakan sinergi pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan DPR RI berupa bantuan sambungan listrik baru untuk masyarakat kurang mampu yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam keterangannya, Sabtu, 10 Juni 2023, Anggota Komisi VII DPR RI Sartono mengatakan bahwa program BPBL merupakan inisiatif dari anggota DPR RI Komisi VII.
“Program BPBL ini inisiatif murni dari anggota DPR Komisi VII yang direspon positif oleh negara. Dampak dari program ini adalah dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Sartono saat meresmikan Program BPBL di Desa Bediwetan, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, Jawa TImur, pada Sabtu, 10 Juni 2023.
Menurut Sartono, pertumbuhan ekonomi masyarakat harus disertai dengan keadilan yang merata termasuk hak mendapatkan penerangan yang juga harus dirasakan orang-orang di perdesaan.
“Kita cari program apa yang berdampak ke masyarakat, ini (Program BPBL) salah satunya,” tutur Sartono.
Disaat yang sama, Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Havidh Nazif menyampaikan capaian realisasi penerima BPBL di Provinsi Jawa Timur.
“Realisasi penerima BPBL di Provinsi Jawa Timur tahun 2022 sebanyak 18.071 sambungan rumah tangga atau 22,5% dari total bantuan pemasangan se-Indonesia,” ujar Havidh.
Ia menambahkan pada tahun 2023 direncanakan penerima BPBL di seluruh Indonesia mencapai 125.000 rumah tangga.
Havidh melanjutkan, masyarakat penerima program BPBL akan mendapatkan bantuan berupa instalasi listrik rumah berupa 3 titik lampu dan 1 kotak kontak, pemeriksanaan dan pengujian instalasi Sertifikat Laik Operasi (SLO), penyambungan ke PLN serta token listrik pertama.
“Pemasangan instalasi listrik dalam program ini sudah tersertifikasi secara teknis jadi aman. Kita ingin berikan rasa aman bagi masyarakat ketika memanfaatkan listrik,” tuturnya.
Sementara EVP Penjualan dan Pelayanan Pelanggan Retail PT PLN (Persero) Tonny Bellamy menyatakan komitmen PLN dalam mendukung program BPBL.
“PLN berkomitmen untuk pemerataan akses listrik dan percepatan penyediaan akses listrik bagi seluruh masyarakat. Ini sejalan dengan kebijakan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem,” ujar Tonny.
Salah satu penerima manfaat bantuan program BPBL Purnomo (40), petani dari Desa Bediwetan, menyampaikan rasa terima kasihnya karena ia mendapatkan bantuan pasang baru listrik.
Sebelumnya, ia menyalur ke rumah orangtua. “Saya nggak enak menyalur listrik terus, kalau punya listrik sendiri jadi mandiri,” katanya.
Bapak dua anak ini merupakan buruh tani musiman. Ia bercerita terkadang bertani selama tiga bulan tapi terkadang menganggur, sedangkan istrinya ibu rumah tangga.
“Saya merasa terbantu dapat bantuan listrik ini, jadi gak numpang. Lebih enak punya sendiri,” ungkap Purnomo.
Kementerian ESDM menugaskan PT PLN (Persero) untuk melaksanakan kegiatan pengadaan dan pemasangan BPBL Tahun Anggaran 2022.
Penerima BPBL merupakan rumah tangga yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS); berdomisili di daerah Terluar, Terdepan, dan Tertinggal (3T); dan/atau layak menerima BPBL berdasarkan validasi kepala desa/lurah atau pejabat yang setingkat.
KEMENTERIAN ESDM | EDITOR: EDDY PRASETYO