Menteri Nadiem Wujudkan Mimpi Putri Ariani Lewat Beasiswa

Putri Ariani saat bertemu Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim.- Foto : Kemendikbudristek
Waktu Baca : 3 minutes

JAKARTA, TANHANANEWS.COM — Ariani Nisma Putri atau Putri Ariani, siswi difabel SMKN 2 Kasihan Yogyakarta, peraih Golden Buzzer di acara America’s Got Talent (AGT) 2023 berkesempatan bertemu langsung dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim.

Dalam pertemuan yang berlangsung di kantor Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Jakarta, pada Jumat, 9 Juni 2023 lalu, Putri mendapatkan ucapan selamat secara langsung dari Nadiem Anwar Makarim.

“Terima kasih, Pak. Aduh, akhirnya ketemu juga sama Bapak (Nadiem),” kata Putri semringah ketika bersalaman dengan Mendikbudristek Nadiem.

Kepada Mendikbudristek, siswi kelas XI instrumen flute ini menceritakan pengalaman luar biasanya dalam menempuh pendidikan dan menekuni talentanya di bidang musik dan tarik suara.

Dimulai dari orang tua yang memberikan kebebasan bagi Putri untuk memilih peminatan pendidikan dan mimpinya, hingga dukungan orang tua dan sekolah untuk memaksimalkan minat dan bakat Putri.

“Sekolah Putri mendukung secara penuh, memberikan semua yang terbaik yang mereka bisa berikan. Contohnya, sekolah masih memberikan pelajaran ke Putri secara daring. Guru-guru juga membantu Putri mendeskripsikan gambar dan partitur ke dalam tulisan, sehingga Putri bisa memahaminya dengan sangat baik,” jelas Putri.

Putri merasa terbantu dengan pembelajaran sekolah yang membebaskan Putri dan guru dalam memilih sarana belajar mengajar. Di samping itu, Putri ternyata memiliki cara sendiri dalam belajar. “

Kalau di sekolah Putri punya cara belajar sendiri Pak, pakai teknologi. Jadi Putri pakai handphone dan laptop biasa, kemudian dibantu screen reader. Putri bisa mengarsipkan sendiri materi-materi sekolah di laptop,” ceritanya.

Di kesempatan yang sama, sang ibu, Reni Alfianty menceritakan pembelajaran yang memerdekakan bagi Putri di sekolah. Kesuksesan Putri hingga masuk ke semifinal ajang bakat internasional ternyata dikonversi pihak sekolah sebagai bentuk Praktik Kerja Lapangan (PKL).

“Jadi waktu di acara (AGT) itu, Putri bawa name tag sekolahnya dan minta difoto. Saya bilang “kenapa?”. Ternyata untuk bukti PKL nya,” cerita Ibu Reni.

Sementara ayah Putri, Ismawan Kurnianto kepada Menteri Nadiem menceritakan tentang peran orang tua untuk memaksimalkan talenta Putri.

Sejak kecil, Putri sudah diberikan kebebasan untuk memilih. Ketika Putri memilih untuk bermimpi menjadi diva dunia, Ismawan dan istri kemudian menggambarkan risiko dan tantangan yang kemungkinan akan dihadapi untuk meraih mimpi Putri. Tapi mimpi menjadi diva ternyata sudah teguh dipilih Putri sejak kecil.

“Kami minta dia yang memilih dan yakin dengan pilihannya. Karena kalau dia tidak yakin dengan dirinya sendiri, saya khawatir Putri di tengah-tengah jalan menyesal. Karena dunia hiburan itu menurut saya paling berat dan jalannya cukup terjal. Tapi Putri bilang “it’s okay, Mah”. Sejak itu kami mendukung penuh mimpinya,” terang Ismawan kepada Mendikbudristek.

Merespon hal ini, Mas Menteri mengapresiasi semangat luar biasa Putri dan juga orang tua yang mendukung perjalanan Putri selama menempuh pendidikan di sekolah umum.

“Menurut saya pengalaman Putri sangat menggambarkan konsep Merdeka Belajar. Di mana orang tua mengikuti minat dan bakat dan memberikan kebebasan dalam mengajarkan Putri. Saya akan sangat senang kalau Putri bisa membuat lagu tentang Merdeka Belajar,” kata Nadiem.

Di sela-sela perbincangan, Mendikbudristek turut mendengarkan lagu “Permata Indah Dunia” yang dibuat dan dinyanyikan oleh Putri. “Saya mau menjadi diva dunia, seperti Whitney Houston, Pak” ungkap Putri.

“Saya alhamdulillah punya kelebihan pitch perfect (dapat mengidentifikasi not musik dengan sempurna hanya dengan mendengar). Kalau dari tadi saya dengar nada bicara Bapak di C mayor,” kata Putri yang disambut tawa dan decak kagum dari Menteri Nadiem.

Untuk mendukung mimpi Putri berkuliah di kampus impiannya, Mendikbudristek menyampaikan akan membantu Putri lewat Beasiswa Indonesia Maju (BIM).

“Inspirasi Putri untuk negara ini luar biasa. Maka dari itu kami ingin merealisasikan mimpi Putri untuk berkuliah di kampus impian Putri, yang seleksinya sangat ketat. Jadi kami akan mendukung penuh lewat Beasiswa Indonesia Maju,” ungkap Menteri Nadiem yang disambut tangis haru Putri.

Program BIM, yang pada tahun ini juga menyasar siswa kelas menengah atas dan sederajat, juga akan membantu penerima beasiswa mulai dari persiapan memasuki perguruan tinggi pilihannya.

“Jadi selain beasiswa penuh saat kuliah nanti, dalam proses pendaftaran Putri ke kampus, persiapan untuk tes juga akan didukung lewat beasiswa ini,” jelas Nadiem yang bersedia untuk menawarkan surat rekomendasi untuk memperkuat pendaftaran Putri ke kampus lantaran prestasinya.

Menutup pertemuan, Putri menyampaikan terima kasih kepada Menteri Nadiem dan Kemendikbudristek karena sudah mendukung impiannya untuk berkuliah di tahun depan.

“Terima kasih. Aku senang banget. Soalnya dari kecil impianku mau kuliah di The Julliard School,” tutup Putri.

KEMENDIKBUDRISTEK | EDITOR: EDDY PRASETYO