JAKARTA, TANHANANEWS.COM — Pemerintah terus mendorong peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi, diantaranya dengan mendorong peningkatan materi praktek dalam kurikulum vokasi melalui program magang.
Program magang di dalam negeri sementara ini masih terkendala dengan keterbatasan tempat magang, baik dalam jumlah maupun kesesuaian dengan kebutuhan tempat magang.
Di sisi lain, juga terdapat banyak negara saat ini yang memasuki periode aging population, sehingga meningkatkan kebutuhan tenaga kerja muda dari luar negeri. Salah satunya yakni Hungaria dengan jumlah penduduk lanjut usia mencapai 20% populasi.
Kamar Dagang dan Industri Indonesia atau KADIN Indonesia bekerja sama dengan Markija Berdaya mengembangkan model bisnis baru untuk mengirimkan mahasiswa Politeknik dan Sekolah Vokasi untuk magang selama 1-2 tahun di negara-negara industri.
Dalam keterangannya, Senin, 12 Juni 2023, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa program ini menjadi salah satu prototyping yang akan terus dimonitor. Artinya Pemerintah akan monitor keberhasilan adik-adik mahasiswa di Hungaria.
“Tentu kami akan monitor setelah pulang juga. Karena setelah pulang akan juga memperkuat industri di dalam negeri dan adik- adik akan mendapatkan semangat dan etos kerja di Hungaria, salah satu negara yang maju dari segi industrinya,” ujar Menko Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian saat melepas keberangkatan 30 mahasiswa Indonesia ke Hungaria untuk melakukan magang di Continental, sebuah perusahaan manufaktur ABS (antilock breaking system) nomor 2 terbesar di dunia dan beroperasi di 58 negara, pada Senin, 12 Juni 2023.
Para peserta magang akan mendapatkan transfer kredit sebesar 20 SKS setiap semester sesuai standar magang yang direkomendasikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi berdasarkan usulan KADIN Indonesia.
Selain itu, peserta magang juga akan mendapatkan uang saku dan fasilitas seperti akomodasi dan asuransi sesuai standar di negara tujuan.
Program ini telah dimulai sejak tahun 2022 dan Indonesia telah mengirimkan 616 mahasiswa yang berasal dari 60 Politeknik di seluruh Indonesia untuk mengikuti pemagangan pada 32 industri di Hungaria.
Saat ini, masih ada sekitar 800 mahasiswa lainnya yang sedang dalam proses persiapan pemberangkatan. Ke depannya, Pemerintah juga akan terus mendorong agar program tersebut dapat dikembangkan ke negara industri maju lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga menyampaikan rasa bangga kepada para peserta magang yang berkesempatan untuk meningkatkan keahlian di luar negeri dan sekaligus berharap agar para peserta magang dapat menimba ilmu sebanyak mungkin untuk kemudian mengaplikasikannya secara optimal saat kembali ke tanah air.
“Tentu saya berpesan, manfaatkan kesempatan agar dapat memperoleh ilmu sebanyak- banyaknya. Jangan ragu untuk belajar dan meminta pekerjaan yang praktikal dan untuk dipelajari. Dan jangan lupa untuk terus bertanya,” tutup Menko Airlangga.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut diantaranya Duta Besar Hungaria untuk Indonesia, Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia, Direktur Markija Berdaya, dan sejumlah pejabat di lingkungan Kemenko Perekonomian.
KEMENKO EKONOMI | EDITOR: EDDY PRASETYO