Dua Pekan Beroperasi, Masyarakat Garut Antusias akan Hadirnya Layanan Kereta Api

Dua Pekan Beroperasi, Masyarakat Garut Antusias akan Hadirnya Layanan Kereta Api - Foto : Humas KAI
Waktu Baca : 2 minutes

TANHANANEWS.COM, Jakarta — Selama dua pekan perjalanan kereta api KA Cikuray relasi Garut – Pasar Senen pp dan KA Garut Cibatuan relasi Garut – Purwakarta pp. sejak pertama kali dioperasikan 25 Maret 2022, mendapat respon masyarakat yang sangat baik dengan banyaknya jumlah pelanggan.
 
Pada periode 25 Maret s.d 7 April 2022, volume pelanggan KA Cikuray relasi Garut – Pasar Senen pp yaitu rata-rata 705 pelanggan per hari, dimana puncaknya terjadi pada 27 Maret sebanyak 1.144 pelanggan dengan rata-rata okupansi KA Cikuray pada periode tersebut yaitu 63%.
 
Sementara volume KA Garut Cibatuan relasi Garut – Purwakarta pp yaitu rata-rata 5.089 pelanggan per hari, dimana puncaknya terjadi pada 27 Maret sebanyak 6.317 pelanggan.

Okupansi KA Garut Cibatuan pada periode tersebut mencapai rata-rata 171% dikarenakan adanya pelanggan dinamis yang naik dan turun di stasiun antara.

VP Public Relations KAI Joni Martinus menyampaikan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi antusiasme masyarakat atas kehadiran kembali moda transportasi kereta api setelah hampir 40 tahun tidak beroperasi di Garut.
 
“Hadirnya kereta api di Garut akan mengurangi tingkat kemacetan kota serta memberikan solusi transportasi yang efisien dan terjangkau bagi pelanggan,” kata Joni Martinus.
 
Joni mengatakan keberadaan kereta api di Garut juga dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan pariwisata di wilayah Garut dan Sekitarnya.

Masyarakat akan semakin mudah dalam mengakses berbagai lokasi wisata di Garut seperti Taman Gunung Papandayan, Pemandian air panas, Kampung Naga, dan lainnya.
 
“Kami berharap beroperasinya kembali jalur KA di Garut ini akan menjadi pemicu pemulihan perekonomian baik dari sektor pariwisata serta industri-industri lokal di wilayah Garut,” kata Joni.
 
Untuk kenyamanan bersama, KAI juga mengimbau kepada seluruh pelanggan untuk menjaga ketertiban dengan mengantre secara teratur, terus menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker secara baik dan benar, serta menjaga kebersihan stasiun dan kereta api.
 
Di samping itu, demi menjaga keselamatan bersama, KAI mengingatkan kepada seluruh masyarakat Garut agar lebih berwaspada jika melintasi perlintasan sebidang kereta api. Masyarakat juga tetap dilarang beraktivitas di jalur kereta api.
 
“Hal ini perlu kami ingatkan kembali sebab masyarakat Garut sudah cukup lama tidak mendapatkan layanan transportasi kereta api,” kata Joni.
 
Jalur Garut – Cibatu dibuka pertama kali pada tahun 1889 dan berhenti beroperasi pada tahun 1983. Proses reaktivasi dimulai sejak 2018 dan diresmikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri BUMN Erick Thohir 24 Maret 2022.

Saat ini, KA yang melayani keberangkatan dan kedatangan di Stasiun Garut yakni KA Cikuray relasi Garut – Pasar Senen, berangkat dari Garut pukul 07.05 dan datang di Pasar Senen pukul 13.32 serta relasi Pasar Senen – Garut, berangkat dari Pasar Senen pukul 17.55 dan datang di Garut pukul 00.53.
 
Ada pula KA Garut Cibatuan relasi Garut – Padalarang berangkat Garut pukul 06.05 datang Padalarang pukul 10.23, relasi Garut – Purwakarta berangkat Garut pukul 10.55 datang Purwakarta pukul 17.15, relasi Purwakarta – Garut berangkat Purwakarta pukul 04.10 datang Garut pukul 10.29, serta relasi Purwakarta – Garut berangkat Purwakarta pukul 16.15 datang Garut pukul 22.23.
 
Tiket KA Cikuray dan KA Garut Cibatuan dapat dipesan melalui aplikasi KAI Access, web kai.id, serta channel online penjualan tiket KAI lainnya.

Penjualan di stasiun hanya bisa dilakukan untuk keberangkatan Go Show. KA Cikuray menggunakan tarif Public Service Obligation (PSO) yaitu Rp45.000 untuk rute Garut – Pasar Senen pp. Serta Rp15.000 khusus untuk rute Garut – Purwakarta pp yang hanya dijual secara go show mulai 3 jam sebelum keberangkatan. Adapun KA Garut Cibatuan juga termasuk KA Lokal PSO dengan tarif yaitu Rp6.000 s.d Rp14.000 tergantung jarak perjalanan.

HUMAS KAI | EDITOR : EDDY PRASETYO