JAKARTA, TANHANANEWS.COM — Maria Devianeta Nanggor, gadis asal Ruteng Pu’u, Kelurahan Golo Dukal, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali berhasil mengukir prestasi pada kejuaraan Internasional Kempo, kali ini di Caldas De Reinha Portugal.
Dilansir dari VIVA.CO.ID, Selasa, 9 Mei 2023 Neta sapaan akrab Maria Devianeta Nanggor, merupakan utusan Federasi Kempo Indonesia (FKI) Pengda Provinsi NTT dalam turnamen bertitel 19th International Kempo Federation (IKF) yang berlangsung pada 24-30 April 2023, Neta berhasil menyabet 2 medali perak dan 1 medali perunggu.
Neta merupakan atlet tunggal mewakili NTT yang bergabung dengan 20 atlet FKI dalam kejuaraan yang diikuti 62 negara.
Medali perak ia dapatkan ketika turun di Self Defence Female dan Self Syncrone melawan atlet dari Tunisia dan Spanyol waktu laga final. Sedangkan medali perunggu disabet pada Self Defence Mix melawan Argentina dan Spanyol.
Neta juga merupakan peraih emas pada kejuaraan Kempo di Tunisia tahun 2022 ketika bermain di kelas Self Defence Female. Pada kejuaraan yang sama dia juga mendapat medali perak melalui Kata Syncrone Female.
Sementara kembarannya, Maria Devianita Nanggor, meraih 2 medali perak jenis tanding Self Defence Mix dan Kata Syncrone Female.
Apresiasi yang didapatkan Neta hanya sebatas penyambutan biasa. Ia diterima oleh Bupati Manggarai Heribertus Nabit, Senin 8 Mei 2023. Dalam acara penyambutan di Aula Nuca Lale Kantor Bupati Manggarai, Neta didampingi Ketua FKI NTT Sensei Kanisius Nasak dan jajaran pengurus FKI.
Hal yang sama persis terulang ketika Neta membawa pulang emas dan perak dari laga internasional di Tunisia pada 10-15 Mei 2022 lalu. Nuansanya sama dengan yang Neta rasakan yakni kedatangannya kembali diterima oleh Bupati Heribertus Nabit dan jajarannya di tempat yang sama pula.
Neta yang adalah siswi kelas II pada SMA Negeri 1 Langke Rembong Ruteng ini mulai menjalani TC atau latihan terpusat di Pulo Gadung Jakarta Timur selama lebih dari sebulan sejak 28 Maret hingga 22 April 2023.
Dia menceritakan, tiket pesawat dari Bandara Komodo Labuan Bajo menuju Jakarta dalam rangka TC serta tiket pesawat pergi dan pulang dari Portugal berikut biaya akomodasi ditanggung pengurus FKI pusat.
“Waktu pergi TC pakai uang yang dikasih mama Rp1 juta. Pulang dari Portugal tidak ada uang saku ama sekali ya. Dari FKI pusat sudah tiket pesawat tambah akomodasi di Portugal sedangkan pemda tidak ada sama sekali,” kata Neta dihubungi Senin 8 Mei 2023 malam.
Remaja kelahiran Desember 2005 ini tidak bermaksud menuntut harus mendapat hadiah uang. Tapi dia sangat bangga bisa dua kali mengharumkan nama Manggarai NTT dan Indonesia di kancah internasional.
“Tidak perlu terlalu banyak omong hadiah deh cukup ganti ka uang mama sejuta itu,” ujarnya polos.
“Kesan saya pemerintah kabupaten dan provinsi kurang mengapresiasi prestasi saya. Sebenarnya bukan karena menuntut tetapi itu salah satu bentuk dukungan untuk menyemangati kami ke depannya dan buat adik-adik yang lain juga,” tambah Neta.
Meski begitu, anak bungsu pasangan Halson Nanggor dan Margaretha Din ini berjanji akan terus mengasah kemampuannya di olahraga prestasi bela diri kempo.
“Dua kali ikut kejuaraan dunia semakin memacu semangat saya untuk terus berlatih dan meraih prestasi lagi kedepannya. Pesan untuk para ksatria agar tetap semangat dalam berlatih dan bisa mengikuti jejak saya ke depannya dan bisa lebih baik lagi,” tutupnya.
VIVA.CO.ID