Wasekjen PPM Ziarahi Makam Pahlawan Nasional Asal NTT Izaak Huru Doko

Wasekjen Pimpinan Pusat Pemuda Panca Marga (PP PP) Eka Putra Marpaung, SH., M.H mengunjungi makam Pahlawan Nasional asal Nusa Tenggara Timur (NTT) Izaak Huru Doko di Kupang, NTT, pada Jumat, 25 Agustus 2023.- Foto : Istimewa
Waktu Baca : 2 minutes

JAKARTA, TANHANANEWS.COM — Wasekjen Pimpinan Pusat Pemuda Panca Marga (PP PP) Eka Putra Marpaung, SH., M.H mengunjungi makam Pahlawan Nasional asal Nusa Tenggara Timur (NTT) Izaak Huru Doko di Kupang, NTT, pada Jumat, 25 Agustus 2023.

“Adalah sebuah kebanggaan bagi saya dapat melakukan kunjungan ziarah ke makam salah satu Pahlawan Nasional asal NTT Bapak Izaak Huru Doko, hal ini mengingatkan pada nilai-nilai kejuangan yang telah beliau (IH Doko) wariskan sebagai inspirasi bagi kami generasi muda,” kata Eka dalam keterangannya yang diterima TanhanaNews, Minggu, 27 Agustus 2023.

Eka juga mengungkapkan kedatangannya ke Kupang memang khusus untuk melakukan kunjungan ziarah ke makam IH Doko.

Dikutip dari Kompas dan berbagai sumber, Izaak Huru Doko terlahir dari pasangan Kitu Huru Doko dengan Loni Doko pada 20 November 1913 di Seba, Pulau Sabu, NTT.

Sementara pasangan Izaak Huru Doko dengan Dorkas Toepoe melahirkan putra-putri, yaitu: Benny Doko, Paul J.A. Doko, Victor W.F. Doko dan Isayati M. Doko.

Izaak memulai pendidikannya di Hollandsche Indlandshe Kweekschool atau sekolah guru di Bandung, Jawa Barat dan saat itu Izaak berjumpa dengan Herman Johannes, keduanya kemudian membentuk perkumpulan Pemuda Timor atau de Timorsche Jongeren yang dipimpin oleh Izaak.

Tujuan dibentuknya Pemuda Timor sendiri adalah untuk mempersatukan para pelajar Timor. Perkumpulan ini juga sudah tersebar di kota-kota besar di Indonesia. Selanjutnya Izaak juga merintis pembentukan dan menjadi ketua partai politik bernama Perserikatan Kebangsaan Timor.

Semasa pendudukan Jepang di Indonesia, Izaak diangkat menjadi Kepala Bunkyo Kakari atau Pengajaran/Penerangan, ia menangani pendidikan, kesehatan, penerangan, dan keagamaan. 

Ia menjabat sejak tahun 1942 sampai 1945.

Izaak Huru Doko – Pahlawan Nasional asal Nusa Tenggara Timur – Foto : Istimewa

Pasca proklamasi kemerdekaan, 1949, Izaak mendirikan Partai Demokrasi Indonesia yang memiliki cabang di Flores, Sumba, dan Sumbawa. 

Ia kemudian diberi mandat oleh Partai Demokrasi Indonesia untuk memperjuangkan zelfbeschikkingsrecht (hak menentukan nasib sendiri) bagi bangsa Indonesia. 

Selain itu, Izaak juga diminta untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta menghapus Korte Veklaring atau Plakat Pendek. 

Tidak hanya politik, Izaak juga ikut membantu dalam proses pembangunan Universitas Udayana di Denpasar, Bali, serta Universitas Nusa Cendana di Kupang. 

Izaak Huru Doko pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Penerangan Negara Indonesia Timur (1947-1949); Menteri Penerangan Negara Indonesia Timur (1949-1950), kemudian menjadi Menteri Pendidikan Negara Indonesia Timur pada 1950.

Izaak Huru Doko yang juga merupakan kakek kandung Ketua Umum PP PPM Berto Izaak Doko wafat pada 29 Juli 1985. 

Untuk mengenang jasa-jasanya, pada tahun 2006, ia dianugerahkan gelar Pahlawan Nasional Indonesia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 085/TK/2006 pada tanggal 3 November 2006

Namanya juga diabadikan menjadi nama jalan di Kupang.

REDAKSI | EDITOR: EDDY PRASETYO